SITUBONDO, iNews.id - Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah terbaik penghasil udang tambak di Wilayah Jawa Timur. Dua jenis udang yakni, Windu dan Vaname menjadi jenis udang andalan, saat ini pangsa pasarnya sudah menembus pasar ekspor.
Agar produktifitasnya bisa berkelanjutan, perlu dilakukan sejumlah upaya agar produksi udang semakin meningkat. Salah satunya dengan sharing pengetahuan melalui berbagai pelatihan.
Seperti disampaikan Riyani Tirtoso, selaku Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) perwakilan Surabaya. Menurutnya, ekspor sektor perikanan mencapai 55,41 % yang diantaranya merupakan komoditi udang.
“Artinya ekspor udang mendominasi sektor perikanan yang diekspor ke luar negeri, berdasarkan data olahan dari IEB Institute, selama Januari-Mei 2022 ekspor udang dan olahan mengalami peningkatan hingga 17,56% (YoY), atau mencapai 1,27 miliar dolar amerika. Saat ini, negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand,” jelas Riyani, dikutip iNews.id, Rabu (3/8/2022).
Riyani mengatakan, LPEI sedang getol melakukan pendampingan pembekalan kepada para petambak mengenai manajemen usaha tambak, penyakit udang dan cara pencegahan, termasuk budidaya udang ramah lingkungan secara pengolahan limbah buangan.
“Untuk pelatihan menejeman usaha tambak kami menggandeng Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP), sementara untuk pembekalan menejamen ekspor LPEI yang berperan disini,” urainya lagi.
Ada 20 Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) dan petambak yang mendapatkan pelatihan tersebut. Selain bertujuan meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam membudidayakan udang, diharapkan juga menjadi role model bagi daerah lain di Kabupaten Situbondo dalam hal peningkatan kapasitas usaha baik untuk sektor UKM maupun desa
“LPEI memiliki visi misi jelas dalam mewujudkan usaha yang bersifat environmental, social and governance. Dengan menitik konsentrasikan disebuah desa atau wilayah yang bisa dijadikan andalan penghasil komoditi ekspor,” beber Riyani lagi.
Informasi lainnya, Situbondo ternyata telah memiliki Desa Devisa Kluster Udang yang sudah diresmikan oleh LPEI beberapa waktu lalu. Program Desa Devisa itulah yang menjadi pintu masuk peningkatan ekspor bidang perikanan dan petambak udang di Situbondo.
Selain menggandeng BPBAP, Pemerintah Kabupaten, salah satu perusahaan pengolahan udang di Situbondo juga dilibatkan dalam pelatihan berbasis hybrid tersebut.
Editor : Ahmad Hilmiddin