PROBOLINGGO, iNews.id - Desa Prasi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo merupakan desa yang dijuluki dengan desa pinang. Julukan itu, populer karena di desa setempat banyak tumbuh pohon pinang yang menghiasi sawah, ladang dan jalan desa.
Bahkan buah pinang yang sudah dikelola itu, sudah mampu dijual ke Kupang dan Papua. Melalui truck ekspedisi yang ada di Surabaya.
Banyaknya pohon pinang, bukan tanpa sebab. Pohon pinang di Desa Prasi, sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dimana manfaatnya, juga memperkuat jalan tanah di sawah. Pohon yang hampir mirip dengan pohon kelapa itu, buahnya juga dapat menghasilkan uang, yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Dibawah kepemimpinan Kepala Desa Adnan, warga Desa Prasi bisa memanfaatkan buah pinang tersebut, dengan baik. Banyak warga yang menanam pohon pinang, agar setelah berbuah dapat dijual untuk menghasilkan uang. Setiap satu kilogram buah pinang yang dikelupas, dijual dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu.
Sekretaris Desa Prasi, Abdul Basith mengatakan, selain pada produksi buah pinang, warga sekitar juga memproduksi kripik pisang dan melestarikan pohon bonsai. Karenanya untuk progam ke depan, akan lebih fokus pada pemberdayaan.
"Itu bertujuan agar masyarakat bisa mandiri, sehingga perekonomian di masyarakat terus meningkat dan bisa mengentaskan pengangguran yang ada di desa," ucapnya. Rabu (20/7/2022)
Selain pada peningkatan perekonomian yang ada di desa, organisasi kepemudaan karang taruna dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) juga terus diaktifkan. Pemuda yang tergabung dengan karang taruna terus melakukan aktifitas kepemudaan, seperti olah raga dan gotong royong.
Sedangkan BUMDesa, bergerak pada bidang peternakan sapi. Dan hal itu sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.
"Harapannya masyarakat mendukung apa yang menjadi progam pemerintah, sehingga tambah tahun tambah gemilang," katanya.
Sementara pengusaha pinang, Suja'i mengatakan, sejatinya ia memulai usaha buah pinang, sejak tahun 1993. Kala itu, dirinya berlajar cara mengiris dan menjemur pinang tersebut dari kakak sepupunya. Setelahnya, baru membuka usaha sendiri hingga saat ini.
"Alhamdulilah yang dulu hanya sendirian, sekarang karyawannya sudah ada 10 orang yang kesemuanya dari warga sekitar," jelasnya.
Untuk mendapatkan buah pinang, Suja'i mengaku sudah tidak mengalami kesulitas lagi. Karena pemerintah desa sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menanam pinang agar pohon dan buahnya bisa dimanfaatkan.
Setelah mengetahui manfaatkan dan buahnya bisa menghasilkan banyak uang. Warga sekitar langsung banyak yang melakukan penanaman, hingga akhirnya hampir di setiap titik di Desa Prasi banyak ditemukan pohon pinang.
"Kalau saya jualnya ke kupang, ke Papua dengan rentan waktu 10 hari sekali. Setiap kirim sebanyak 2 ton buah pinang yang sudah kering," akunya.
Suja'i berharap pemerintah desa terus melakukan dukungan kepada masyarakat untuk terus melestarikan pohon pinang. Sehingga dapat menambah penghasilan para warga.
Editor : Ahmad Hilmiddin