PROBOLINGGO, iNews.id - Polres Probolinggo mengamankan Jailani, 30, warga Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Ia diamankan lantaran diduga menjadi otak dari penganiayaan pada Mol, 56, warga setempat.
Mol sendiri disangka memiliki ilmu santet, yang menyebabkan tetangganya, Rokayah, 26, alami sakit bengkak pada perutnya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi menceritakan kalau Rokaya tersebut beberapa bulan terakhir alami sakit pada organ dalam tubuhnya hingga menyebabkan perutnya membengkak. Karena itulah, warga sekitar menduga Rokayah sakit karena terkena disantet oleh Mol.
Padahal setelah dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit Rizani, Paiton. Rokayah dinyatakan alami sakit TBC dan Liver, yang menyebabkan perutnya membengkak.
"Jadi sakit Rokayah itu karena komplikasi hingga menyebabkan perutnya membengkak. Bukan karena sakit terkena santet, yang diisukan masyarakat," terangnya.
Karena tidak ada bukti hubungan sakit Rokayah dengan ilmu santet. Maka pihak kepolisian segera melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut. Hingga mengantongi beberapa nama termasuk Jailani yang menjadi otak dari aksi masa tersebut.
"Pelaku langsung kami amankan, sementara pelaku lainnya, berinisial JL, J, D, S, dan N masih dalam proses pengejaran," paparnya.
Akibat dari perbuatannya pelaku terancam dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.
Diketahui sebelumnya, sejumlah aksi masa mendatangi Mol, 56, warga Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Warga yang menduga Mol memiliki ilmu santet langsung dianiaya, rumah dan kandang dirusak. Pada Kamis (2/6/2022) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait