PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Sejumlah massa organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia (GRIB) Jaya mendatangi kantor Satpol PP di Jalan Raya Panglima Sudirman, Kota Probolinggo. (03/05/25)
Kedatangan mereka mempertanyakan undangan klarifikasi, yang ditujukan ke Grib Jaya Kota Probolinggo terkait video yang sempat viral yang berisikan tudingan pungutan liar (Pungli) yang diduga dilakukan oknum Satpol PP disalah satu Home stay Kota Probolinggo.
Situasi sempat memanas ketika Anang Sukrisna ketua Grib Jaya melakukan konfirmasi prihal undangan klarifikasi yang dibuat Satpol PP Kota Probolinggo, ia menilai undangan tersebut, secara tidak langsung menuduh Grib Jaya Kota Probolinggo terlibat pungli.
"Maksud Kedatangan kami ke kantor Satpol PP ini dalam rangka mengklarifikasi undangan hari senin nanti, maksudnya gimana, kok tiba- tiba kami diundang acara klarifikasi terkait Pungli? seharusnya kan ada komunikasi dulu dengan saya, apa titik permasalahannya, jangan ujuk- ujuk kirim undangan nggak jelas gini," ujar Anang Sukrisna.
Anang juga menambahkan, dalam undangan tersebut berisikan klarifikasi dugaan pungli yang dialami Bromo Sunrise Homestay.
"Jadi undangan itu ditujukan ke kami dan pihak Bromo Sunrise Homestay disini kan sudah jelas, isi surat itu mengartikan Grib Jaya diduga terlibat. Saya tegaskan sekali lagi Grib Jaya Kota Probolinggo, tidak pernah melakukan hal yang memalukan itu, kami bukan preman ataupun pengemis ke pengusaha jikapun ada anggota kami yang seperti itu, langsung saya keluarkan dan akan saya laporkan ke pihak yang berwajib," tegasnya.
Disisi lain Yagi Wakil Ketua Grib Jaya Kota Probolinggo menegaskan kedatangan Grib Jaya hanya ingin kroscek terkait isi undangan tersebut.
" Alhamdulillah kami sudah melakukan klarifikasi terkait polemik yang terjadi, alhasil kami sudah memahami akar permasalahan yang melibatkan Bromo Sunrise Homestay, ini masalah miskomunikasi saja, yang sebenarnya pihak Satpol PP mengundang kami hanya untuk mengetahui apakah benar salah satu anggotanya terlibat pungli karena kebetulan dalam video itu ada oknum juga yang mengaku anggota Grib saat bertanya kepada pihak pemilik Home stay ,"terang Yagi.
Yagi juga memaklumi kemarahan Ketua Grib Jaya Kota Probolinggo dikarenakan pihaknya sempat mengkorfirmasi permasalahan tersebut, dengan pihak Bromo Sunrise Homestay namun komunikasi itu tidak berjalan dengan baik.
"Kami sempat menghubungi pihak Bromo Sunrise Homestay namun cara komunikasi mereka terkesan kurang mengenakan, bahkan ada kalimat yang melecehkan pembina kami, sontak seluruh anggota geram mendengarnya terlebih lagi ketua kami, maka kami putuskan untuk mendatangi kantor Satpol PP sebelum tanggal undangan yang sudah ditentukan.
Pada intinya apa yang dimaksud dalam undangan itu kami sudah pahami, kami akan sinergi dengan Satpol PP kedepannya termasuk melakukan Razia di penginapan atau Hotel nantinya, untuk memberantas prostitusi online yang semakin marak di kota ini," pungkasnya.
Sementara Aditya Kasi Binwaslu Satpol PP Kota Probolinggo mengatakan, pihaknya mengundang Ormas Grib Jaya Kota Probolinggo untuk mengetahui atau mencari informasi terkait dugaan anggota Satpol PP yang terlibat Pungli sesuai dengan video yang beredar.
"Kami sudah menjelaskan maksud dan tujuan surat undangan yang ditujukan ke ormas Grib Jaya Kota Probolinggo, kami sangat berterimakasihlah kepada rekan - rekan Grib Jaya nantinya kita akan berkolaborasi dalam penegakan perda kota Probolinggo, selain itu kalau memang terbukti ada anggota Satpol PP yang teribat pungli kami akan memberikan sanksi secara tegas," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
