PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terus mewaspadai bencana hidrometeorologi. Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya terdapat 31 infrastruktur rusak akibat bencana tersebut.
Tercatat mulai Januari dan Maret bencana telah merusak 31 unit infrastruktur. Diantaranya 11 unit infrastruktur rusak ringan, 5 unit rusak sedang, dan 15 unit rusak berat. Infrastruktur terdampak diantaranya jembatan, plengsengan atau Tembok Penahan Tanah (TPT), dan jalan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Probolinggo Zubaidullah mengatakan, potensi bencana masih terbuka lebar, terlebih lagi bencana hidrometeorologi. Sebab hingga kini hujan masih saja turun mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah.
Kondisi demikian membuat jenis bencana dapat terjadi bergantung pada kondisi geografis. Seperti tanah longsor yang berpotensi terjadi di dataran tinggi, banjir di wilayah dataran rendah. Sementara cuaca ekstrim dan angin kencang berpotensi terjadi di semua wilayah.
"Selama masih turun hujan potensi bencana hidrometeorologi tentunya masih ada, sehingga perlu diwaspadai," paparnya, Selasa (29/4/2025)
Ia menjelaskan, jika hampir semua infrastruktur yang rusak terdampak bencana diduga karena kondisinya sudah tidak kokoh lagi termakan usia dan cuaca. Sehingga konstruksinya menjadi lebih rapuh ketika diterjang oleh bencana.
"Semua wilayah terdampak bencana kami lakukan asesmen. Selanjutnya kami lakukan penanganan kedaruratan," ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait