Kerapan Sapi di Probolinggo, Tradisi Pesta Rakyat Saat Memasuki Musim Penghujan

Raphel Azizah
Lomba Kerapan sapi menyambut musim penghujan di Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo (FOTO: Raphel/iNewsProbolinggo.id)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Memasuki musim penghujan, para masyarakat Desa Kedungrejo, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo ini, menggelar kerapan sapi, saat menyambut musim taman, setelah kemarau berkepanjangan melanda. Hal tersebut diakui warga sekitar sebagai tradisi setiap memasuki musim oenghujan atau musim tanam.

Kepala Desa Kedungrejo, Endi Supriyadi mengatakan, dengan menggelar lomba kerapan sapi yang digelar selama dua hari, di Lapangan Bantaran ini, memliki makna bahwa penduduk setempat bersuka cita dalam menyambut musim penghujan.

"Karena saat memasuki musim penghujan, seluruh warga desa yang hampir sebagian besar bermata pencaharian petani ini, bisa melakukan atau menanam hasil alam apapun," terangnya, pada minggu (8/12/2204) siang.

Selain itu, ia memilih lomba kerapan sapi, karena memang olah raga atau tradisi inilah yang sangat digemari dan digandrungi oleh penduduk setempat.

"Dari lomba ini, ada peserta dari Lumajang, Madura, Jember, dan Kota Probolinggo juga turut berpartisipasi memeriahkan acara ini," imbuhnya.

Selain hobi dan tradisi, dalam lomba kerapan sapi tersebut, juga disediakan hadiah menarik bernilai puluhan juta rupiah.

"Hadiahnya ada sepeda motor sport, sepeda motor matic, serta ada dua unit sepeda listrik, untuk tradisi kerapan sapi ini, memang menjadi agenda rutin kami khususnya warga desa Kedungrejo, dalam menyambut musim penghujan," ungkapnya.

Senada juga diucapkan oleh Warlin, salah satu peserta lomba kerapan sapi di Desa Kedungrejo Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku senang bisa turut berpartisipasi meramaikan tradisi menyambut datangnya musim penghujan tersebut.

"Ini kan kita kemarin - kemarin sempat dilanda kekeringan yang berkepanjangan, nah ketika masuk musim penghujan, ini juga disebut musim tanam, jadi warga desa disini berpesta, dengan menggelar lomba kerapan sapi ini," ucapnya.


Ia berharap tradisi tersebut dapat terus dilestarikan, agar tifak hilang tergerus oleh zaman. "Selain itu, kerapan sapi ini kan merupakan salah satu ciri khas hobi masyarakat Probolinggo, jadi secara tidak langsung, identitas Probolinggo tetap dapat diwariskan hingga anak cucu kita, nanti di masa mendatang," tandasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network