PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Terputusnya pipa saluran air bersih yang mengakses Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo akibat terseret jangkar kapal, kini mulai diperbaiki, pada selasa (3/12/2024).
Perbaikan tersebut, dilakukan secara bertahap, dari melihat kondisi cuaca, serta menganailisis dan meninjau kerusakan yang terjadi. Agar dapat mengambil tindakan dan solusi apa yang dapat dilakukan.
Pada saat ini, Perumdam Tirta Agapura Kabupaten Probolinggo mulai memperbaikinya. Mereka mengakat pipa yang terputus kemudian menyambungnya.
Kabag Teknis Hari Supriyanto menyampaikan puluhan orang terlatih terlibat dalam perbaikan pipa ini. Ia berharap proses penyambungan pipa terakhir, karena proses penarikan oleh kapal tugbout. Sehingga ada dua pipa yang harus disambung.
Delain perbaikan, ada juga kegiatan dropping air bersih yang dilakukan oleh BPBD Probolinggo beserta pihak terkait lainnya.
Selaras juga diucapkan oleh Pj. Bupati Probolinggo Ugas Irwanto. Ia menceritakan kronologi terputusnya pipa saluran air bersih ke Desa Gili Ketapang.
"Putusnya pipa PDAM menuju pulau Gili Ketapang ini karena tersangkut jangkar kapal seberat 4 ton. Tak hanya itu, rantai jangkar sepanjang 200 meter juga masih melekat di jangkar," terangnya.
Ugas menjelaskan jangkar dan rantai yang mengenai pipa tersebut tidak diketahui milik kapal siapa. Yang jelas menurutnya diperkirakan, setelah tersangkut pipa, jangkar dan rantai masih tersangkut di pipa.
"Saat tersangkut posisi pipa sudah bergeser dari lokasi semula sejauh 1 km, sehingga petugas membutuhkan beberapa hari untuk mencari lokasi pipa saat hendak melakukan perbaikan," ucapnya.
Perumdam menggunakan kapal "Tug Boat" atau kapal yang lebih besar untuk menggeser pipa ke posisi semula, yang kemudian disambung.
"Ada beberapa pipa yang di potong, sehingga jika tidak ada kendala maka perbaikan pipa selesai dan air dapat kembali mengalir dan memasok air bersih untuk warga per hari ini," ungkapnya.
Pemkab merencanakan dua opsi agar pasokan air bersih warga Gili Ketapang dapat terpenuhi.
"Bisa dengan menanam pipa didasar laut, atau membuat penyuliang air, namun kedua opsi ini masih terus dikaji dan dirapatkan,"tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait