PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - sebelum acara jalan sehat dimulai, Gus Haris blusukan ke Pasar Leces. Ia menyapa para pedagang dan mendengarkan berbagai keluhan mereka terkait kondisi pasar.
Dengan senyum ramah, Gus Haris mengunjungi hampir seluruh pedagang di pasar, hingga tukang becak yang beraktivitas di Pasar Leces.
Ia tak segan berbincang dengan mereka untuk mendengarkan langsung persoalan yang ada di Pasar tersebut.
Salah satu keluhan datang dari Siti Aisyah, pedagang ikan asal Polotan, Desa Jorongan. Saat disalami Gus Haris, Siti langsung menyampaikan harapannya agar Pasar Leces segera dibangun kembali setelah kebakaran besar yang terjadi setahun yang lalu.
“Kami di sini ingin pasar yang terbakar segera dibangun. Tempat sekarang kurang nyaman, tidak seperti dulu sebelum kebakaran,” kata Siti.
Diketahui, Pasar Leces terbakar pada Senin (4/12/2013), menghanguskan sejumlah lapak di Jalan Kyai Sekar, Dusun Plerenan, Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces itu.
Mendengar keluhan itu, Gus Haris dengan penuh perhatian melanjutkan blusukannya ke pedagang lain. Tak jarang terdengar seruan “GH Sae” dari para pedagang dan pembeli yang mengantre untuk bersalaman dan berfoto dengan Gus Haris.
“Semoga terpilih, Gus, dan jangan lupa datang lagi ke sini,” ujar seorang pembeli sambil meminta foto bareng.
Dengan tersenyum, Gus Haris pun bercanda, “Engghi, pilih saya ya. Insya Allah saya akan ke sini lagi,” ujarnya dalam bahasa Madura, yang langsung disambut gelak tawa para ibu-ibu di sekitarnya.
Gus Haris kemudian melanjutkan perjalanannya menyusuri lorong-lorong pasar, hingga sampai di lapak tembakau milik Mahmud (70), pria asal Desa Jorongan.
Gus Haris pun duduk di samping Mahmud, berbincang santai tentang tembakau asli Desa Menyono, sembari mencobanya. Setelah obrolan hangat, Gus Haris akhirnya membeli tembakau tersebut.
“Enak tembakaunya, Pak,” ucapnya sambil berpamitan melanjutkan blusukan.
Tak berhenti di situ, Gus Haris juga menyambangi bedak jagal sapi milik H. Amat. Di sana, seorang perempuan paruh baya menyampaikan jika cucunya mondok di Genggong, sebuah pesantren ternama di Probolinggo, yang didirikan leluhur Gus Haris yang semakin mempererat obrolan mereka.
Di akhir kunjungannya, Gus Haris melihat langsung lokasi bekas kebakaran yang masih terbengkalai. Di sana, seorang pedagang yang bertahan dengan tenda darurat menyampaikan harapannya agar pembangunan pasar segera dimulai.
“Kapan ini dibangun, Gus?” tanya sang pedagang dengan penuh harap.
Gus Haris pun menjawab sambil tersenyum, “Insya Allah, kalau saya ditakdir jadi bupati, kita akan bangun kembali pasar ini,” ucapnya.
Setelah menyelesaikan kunjungannya di dalam pasar, Gus Haris sempat berbincang agak lama dengan Pak Mat, tukang becak yang menunggunya di pintu keluar pasar.
Mereka terlibat obrolan hangat, dan Pak Mat beberapa kali tampak membisikkan harapan pribadinya ke telinga Gus Haris.
Meski singkat, percakapan tersebut menunjukkan perhatian Gus Haris kepada semua lapisan masyarakat, tak terkecuali tukang becak.
Usai berbincang dengan Pak Mat, Gus Haris melanjutkan perjalanannya menuju ribuan peserta jalan sehat yang sudah menunggunya di Desa Jorongan tepatnya di lapangan parkir pemandian Ayu Rezeki milik tokoh setempat bernama H. Satibun.
Blusukan pagi itu ditutup dengan semangat untuk terus mendengarkan keluhan warga dan membangun Kabupaten Probolinggo yang lebih baik.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait