Muncul Patung Bintaos dan Petilasan Palsu, Bakorpakem Probolinggo Gelar Rapat Koordinasi

Zainul Rifan
Proses rapat koordinasi Bakorpakem (foto : iNewsProbolinggo.id/istimewa)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi untuk membahas adanya patung gandrung bintaos di Desa Ranugedang Tiris dan petilasan palsu di Gerongan Maron. 

Koordinasi dilakukan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Probolinggo pada Rabu (2/10/2024) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Kajari Kabupaten Probolinggo sekaligus Ketua Bakorpakem Ahmad Nuril Alam melalui Kasi Intelijen setempat I Made Deady Permana Putra mengatakan, dari dua peristiwa itu yang paling menonjol membahas tentang patung bintaos.

Dalam pembahasannya, dinyatakan bahwa banyak penolakan dari warga setempat tentang adanya patung tersebut. Ditambah ada tulisan yang dinilai kontroversi oleh warga sekitar.

"Warga menilai bahwa patung dan tulisan yang dimaksud itu tidak mencerminkan ciri khas desa, makanya banyak yang melakukan penolakan," paparnya.

Sejauh ini, lanjut Deady, pihaknya belum menerima laporan secara resmi tentang penolakan adanya patung tersebut. Maka dari itu Pihaknya masih melakukan pengkajian secara komprehensif apakah patung tersebut menyimpang atau tidak.

"Kita tetap akan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, setelah itu jika perlu kami akan lakukan pemanggilan pihak-pihak terkait," jelasnya.

Senada diutarakan Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Wasik Hannan. Ia mengaku masih akan berkumpul lagi untuk membahas apakah keberadaan patung tersebut terdapat penyimpangan.

"Memang ada pro dan kontra, tapi kebanyakan yang kontra, makanya kita harus antisipasi jangan-jangan ini bisa bikin kericuhan dan bikin Probolinggo tidak kondusif lagi," katanya.

Sementara pada petilasan palsu di gerongan sudah pernah dibongkar sebelumnya dan kini kembali lagi. Selain itu juga ada kegiatan istigosah yang bacaannya menyimpang dari agama.

"Bacaannya tidak benar, sehingga perlu diatasi, dimana kalimat yang dibaca menyimpang," ucapnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network