JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon ikut angkat bicara terkait gelaran wayang yang menunjukkan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot yang dihubungkan dengan Ustaz Khalid Basalamah, remuk dalam adegan perang melawan tokoh wayang lain..
"Apa kita harus tertawa puas melihat adegan ini?" kata Fadli Zon lewat akun twitternya @fadlizon, Senin (21/2/2022).
Fadli Zon menyebut harusnya kebudayaan tidak digunakan untuk memupuk dendam dan memecah belah.
Anggota DPR RI ini menyayangkan pagelaran wayang yang terjadi di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta.
"Harusnya tunjukkan bahwa budaya itu merangkul, menyatukan, menyelaraskan, bukan memupuk dendam dan memecah belah," katanya.
Video yang viral di media sosial ini menunjukkan pergelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot, remuk dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya. Video itu viral karena warganet menghubungkan tokoh wayang berpeci itu dengan Ustaz Khalid Basalamah.
Dalam potongan video yang viral, nampak sebuah wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah. Dalam marahnya tokoh Baladewa terus memarahi wayang berpeci tersebut. Salah satunya adalah kegeramannya pada orang yang asal omong soal keberadaan wayang.
Selain itu, wayang berpeci tak hanya dihajar oleh Baladewa. Di akhir potongan video yang viral, dalang juga berdiri lalu membanting-banting wayang tersebut sambil mengucap kata kasar. Selanjutnya wayang dibanting-banting lalu diserahkan kepada orang lain dengar ucapan, "Diremuk! Diremuk!" sambil menyebut nama-nama orang yang diminta merusak wayang tersebut.
Pementasan tersebut dihadiri oleh sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.
Setelah dikonfirmasi, Warseno Slenk membenarkan dirinya yang tampil dalam video tersebut. Menurut Warseno, pergelaran wayang bertajuk 'Begawan Lomana Mertobat' itu digelar pada Jumat (18/2) malam yang lalu.
"Iya benar, di tempat Gus Miftah itu," kata Warseno, Senin (21/2/2022).
Video itu viral karena warganet menghubungkan pentas tersebut dengan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang yang harus dimusnahkan. Meski demikian, Warseno mengaku tidak menyebut sosok tertentu dalam pertunjukannya.
"Saya nggak menyebut nama siapa pun. Improvisasi saja. Tidak ada maksud lain, hanya pergelaran saja," ujar dia.
"Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja," katanya.
"Memang sekarang banyak dalang yang memunculkan tokoh baru, jadi nggak selalu, Kresna, Werkudara," ujarnya.
Sementara mengenai aksi meremukkan wayang itu, Warseno pun menganggap hal itu wajar seperti pertunjukan wayang biasanya.
"Wayang kan seperti itu kalau perang," pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin