Prasasti Gemekan Beraksara Jawa Kuno Berangka Tahun 859 Saka

andie
Prasasti Mpu Sindok

MOJOKERTO, iNews.id - Prasasti beraksara Jawa Kuno berangka tahun 859 Saka yang ditulis di atas batu andesit ditemukan di situs Gemekan, Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

 

Dari angka tahun yang tertulis, diperkirakan prasasti ini lebih tua dari zaman Kerajaan Majapahit yang juga berpusat di Mojokerto. Dari tulisan dalam juga diketahui, bahwa prasati ini dikeluarkan dikeluarkan oleh Sri Maharaja Rake Hino Mpu Sindok.

 

Dikutip dari halaman Facebook Komunitas Kejayaan Nusantara diterangkan, dalam prasasti tertulis jelas tahun di depannya ada dua digit angka depan: 85 dan yang digit ketiga kabur, mungkin angka 9 atau 2. Jadi diperkirakan bahwa prasasti temuan baru ini berangka tahun 859 Saka (937 Masehi), atau kemungkinan 852 Saka (930 Masehi).

 

Prasasti yang ditulis rapi di atas batu andesit berukuran tinggi 91 sentimeter, lebar 88 sentimeter, dan tebal 21 sentimeter. Bagian depan terdapat 31 baris tulisan dan bagian kanan da 26 barisan. Ditemukan di tengah situs sekitar 2 meter di atas permukaan tanah.

 

Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi situs di area persawahan Dusun Kedawung, Desa Gemekan Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ekskavasi dilakukan selama enam hari, mulai 7 sampai 12 Februari 2022 yang melibatkan Tim Arkeologi BPCB Jatim.

 

Saat ini, prasasti tersebut sudah diamankan di Kantor Balai Besar Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur yang ada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, untuk diteliti lebih dalam. Keterangan sementara pihak BPCB Jawa Timur prasasti itu berisi tentang pembelian tanah di wilayah tersebut oleh raja dengan tiga kati emas.

 

Meskipun ditemukan dalam kondisi tidak utuh dan terpotong, prasasti ini merupakan salah satu temuan spektakuler belakangan ini. Sebab, setelah lebih dari dua puluh tahun arkeolog tidak menemukan prasasti yang digurat di atas batu andesit.

 

Apalagi, sesuai isi prasasti yang dibuat sebelum masa Majapahit, tentu ini menjadi penemuan menarik untuk mengungkap kisah Mpu Sindok, raja terakhir dinasti Sanjaya yang memerintah Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah.

 

Kemudian Mpu Sindok memindahkan pusat kekuasaan kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada tahun 929 M, kemungkinan sebagai akibat dari letusan Gunung Merapi dan atau invasi dari Sriwijaya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network