PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Kepala Desa Klampokan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo Bahriatun Nikmah turut menanggapi isu pertambangan yang diberhentikan warga pada Jum'at (3/5/2024). Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab pasti kenapa warga bergejolak.
Namun menurut informasi yang diterimanya, gejolak warga muncul setelah adanya penambang baru (CV TULUS, red). Adanya aktivitas tambang baru ini membuat warga khawatir proses reklamasinya lambat tidak sesuai dengan yang perjanjikan.
"Warga mendesak untuk direklamasi agar segera bisa ditanami, apalagi saat ini sudah mendekati musim tembakau," katanya, Sabtu (4/5/2024)
Bahriatun menegaskan, jika pihak desa juga tidak tahu perihal penambang baru tersebut. Bahkan ia juga tidak mengetahui siapa yang telah membebaskan lahan yang bakal ditambang.
Sementara, lanjut Bahriatun, untuk penambang yang lama (PT SBK, red) sudah melakukan koordinasi sebelumnya, sehingga pihak desa memfasilitasi pertemuan antara pihak PT dengan masyarakat.
Dari pertemuan itu, menghasilkan kesepakatan bahwa warga setuju dengan adanya aktivitas tambang dengan catatan melakukan reklamasi paling lambat bulan Desember 2024 mendatang.
"Yang baru saya tidak paham bagaimana birokrasi kalau memang kerjasama dengan PT sebelumya ada perjanjian tertulis," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga pemilik lahan memberhentikan aktivitas tambang di Desa Klampokan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Pemberhentian dilakukan usai warga mendapati penambang baru yang tidak ada koordinasi sebelumnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait