PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Cuaca mendung yang akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Probolinggo membuat sejumlah petani garam di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, kabupaten setempat, terpaksa harus panen awal. Jika tidak dikhawatirkan akan turun hujan dan gagal panen.
Seperti yang dilakukan petani garam setempat Kasim. Ia mengatakan, jika sesuai jadwal, maka garam miliknya itu harusnya dipanen pada Senin (27/11/2023). Namun karena faktor cuaca yang tidak mendukung, ia terpaksa panen awal.
Garam miliknya terpaksa harus dipanen pada Jum'at (24/11/2023) sore. Mengingat cuaca di Randutatah sedang mendung berawan hitam sejak pukul 13.00 WIB.
"Kalau tidak dipanen hari ini, khawatir hujan. Kalau hujan tidak bisa panen nantinya," katanya, Jum'at (24/11) sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Menurut Kasim, panen garam yang tidak sesuai dengan masa panennya itu, berdampak pada banyaknya jumlah kristal garam yang dihasilkan. Jika waktunya pas, tambak garam yang dikelolanya itu bisa menghasilkan garam sebanyak 8-10 ton.
"Kalau sudah awal seperti ini berkurang, ya bisa dapat 4-5 ton. Selain cuaca, lamanya masa panen itu juga berpengaruh," tuturnya.
Senada diutarakan Sulaiman, petani garam lainnya. Sulaiman menjelaskan, sejak dua minggu terakhir, hampir semua petani garam panen awal. Ketika ada tanda-tanda akan turun hujan, petani garam dengan sigap langsung memanen.
"Prinsipnya itu, mending panen sedikit dari pada tidak panen sama sekali karena kena hujan," jelas, pria yang karib disapa Pak Alda itu.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait