GAZA, iNewsProbolinggo.id - Apa arti bendera putih dikibarkan warga Gaza? Penduduk Kota Gaza yang mengungsi mengibarkan bendera putih melewati tank-tank Israel pada hari Selasa ketika warga sipil dievakuasi selama empat jam yang diberikan Israel sebelum menyerbu masuk.
Pasukan Pertahanan Israel mengunggah rekaman sejumlah warga Palestina yang berjalan dan menaiki kereta keledai meninggalkan kota terbesar di Jalur Gaza menuju “zona aman” di selatan antara pukul 10 pagi hingga 2 siang. waktu lokal.
Video tersebut memperlihatkan warga yang melewati tank-tank Israel yang telah mengepung daerah tersebut menjelang invasi darat negara Yahudi tersebut ke wilayah padat penduduk tersebut untuk mencoba menghancurkan kelompok Hamas.
Beberapa warga Gaza mengatakan tentara Israel juga menembak di dekat mereka, kemungkinan untuk menakut-nakuti mereka.
Melansir nypost.com, pihak Palestina mengatakan tentara Israel memerintahkan mereka untuk mengangkat tangan dan mengibarkan bendera putih sebagai tanda kepada pasukan Israel bahwa mereka sedang melakukan evakuasi.
Hamas, yang mengatakan 900.000 warga Palestina masih berlindung di Gaza utara, menuduh IDF memaksa pengungsi untuk mengibarkan bendera untuk mempermalukan mereka.
Evakuasi tersebut dilakukan sehari setelah sekitar 5.000 orang meninggalkan Kota Gaza dengan berjalan kaki dalam jangka waktu empat jam, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
“Karena jalan menuju persimpangan utama rusak parah, maka persimpangan tersebut hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki,” tulis OCHA di Facebook pada Senin malam.
“Seluruh keluarga, termasuk anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas dilaporkan berjalan jauh sambil membawa barang-barang pribadi mereka dengan tangan,” kata postingan tersebut.
Warga Kota Gaza, Adam Fayez Zeyara, mengunggah foto selfie dirinya di sepanjang rute tersebut, dan menyebut perjalanan tersebut “Perjalanan paling berbahaya dalam hidup saya.
“Kami melihat tank-tank tersebut dari jarak dekat. Kami melihat bagian tubuh yang membusuk. Kami melihat kematian,” kata warga yang terguncang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait