"Ikmal menambahkan, menurut anak saya, dia dianiaya karena diperintahkan oleh kakak kelasnya. Jadi, ketika kami melihat tubuh anak kami yang memar dan sakit, kami merasa sangat marah dan segera melaporkannya ke Polres Pasaman," lanjutnya.
Ikmal juga mengaku bahwa pihak sekolah dan orang tua salah satu pelaku telah datang ke rumahnya dan mencoba untuk menyelesaikan kasus ini secara damai.
Namun, Kepala SMAN 3 Sumbar, Firdaus, membantah dugaan perundungan dan penganiayaan di asrama sekolahnya. Firdaus menjelaskan bahwa peristiwa tersebut hanya merupakan perkelahian biasa antara sesama pelajar yang dipicu oleh kesalahpahaman komunikasi yang kurang baik antara siswa.
"Firdaus juga menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi hanyalah perkelahian biasa antara dua siswa yang sebaya dan telah didamaikan pada malam itu juga. Dia juga mencatat bahwa kondisi korban tampak baik-baik saja," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait