PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Menang tak harus maju, begitu filosofi lomba tarik tambang yang digelar oleh Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.
Filosofi itu, digunakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa perlu mengalah agar tidak timbul gesekan.
Hal itu diutarakan Kepala Desa Patemon, Baginda Purnomo, saat menyaksikan lomba tarik tambang yang digelar di Dusun Krajan, Desa Patemon, Kamis (24/8/2023) malam. Pada lomba tersebut, Tim bernama Jangkar Mas Dua, berhasil keluar sebagai juara.
Purnomo menjelaskan, dari filosofi itu masyarakat bisa belajar, bahwa adakalanya manusia harus mengalah dan mundur demi tujuan yang lebih baik. Salah satunya, mengalah dalam sebuah pertengkaran antar masyarakat, yang dapat menyebabkan perpecahan.
"Pada lomba ini, kami libatkan seluruh elemen masyarakat. Di antaranya : Perangkat Desa, PKK, Kader, Tokoh dan Masyarakat," terangnya.
Filosofi itu digunakan, untuk menciptakan sporifititas dan kondusifitas antar masyarakat. Mengingat pada perlombaan di tahun sebelumnya sempat terjadi gesekan antar masyarakat.
"Alhamdulillah malam ini antusias warga cukup meriah, pelaksanaan berlangsung aman dan kondusif," paparnya.
Senada juga diutarakan Ketua Panitia Abdul Hasim. Pada kesempatan yang sama, Hasim menuturkan, jika acara agustusan di tahun ini, berlangsung kondusif. Antusias masyarakat dan pemerintah sangat luar biasa, menyambut lomba tersebut.
"Untuk tahun kemarin, kita adakan di Dusun Keloran, sekarang di Dusun Krajan. Alhamdulilah semua berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Anggota Tim Jangkar Mas Dua Supardiono, mengaku bahagia atas apa yang diraih dirinya bersama tim. Kemenangan itu, tidak luput dari doa orang tua, dukungan warga, kerja keras dan kekompakan tim.
"Harapannya tahun depan bisa diadakan kembali," ucapnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait