PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sebanyak tiga santriwati Pondok Pesantren Nurul Qodim, Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo mendapat beasiswa kuliah gratis di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Tak hanya kuliah, biaya hidup dan tempat tinggal juga telah disiapkan. Ketiganya berhak mendapat beasiswa tersebut, setelah dinyatakan lulus semua tahapan seleksi oleh Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniah (LPPD) Jawa Timur dan Tim Penguji Universitas Al-Azhar Mesir,pada Kamis (1/6/2023) sekitar pukul 23.59 WIB.
Ketiganya adalah Fita Lia Nuriyah Agustin, 23, warga Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran; Fatimatul Mardhiyah, 21, dan Fatimatus Sahro, 20, warga Desa Kalikajar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Santriwati itu akan berangkat pada 12 Juni 2023 menuju Surabaya, selanjutnya diberangkatkan ke Jakarta bersama 27 santri penerima beasiswa lainnya dari berbagai daerah se-Jawa Timur.
Setelahnya, bakal mengikuti pelatihan/matrikulasi peningkatan kompetensi bahasa di kampus PUSIBA, hingga akhirnya diterbangkan menuju Mesir.
Saat ditemui di pesantrennya, Sabtu (3/5/2023) malam. Ketiga santriwati yang baru lulus dari Madrasah Aliyah (MA) dan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Nurul Qodim itu, mengaku senang dan bersyukur bisa mengharumkan nama Nurul Qodim.
"Yang paling berat itu, ujiannya tes bahasa arabnya. Karena diuji langsung, oleh Tim Penguji dari Mesir. Saya sudah tiga kali mendaftar, dan baru kali ini yang lulus,"ungkap, Fita Lia Nuriyah Agustin.
"Kalau saya persiapan untuk tes itu rutin mengikuti kursus bahasa arab, Saya juga selalu bermunajat di sepertiga malam, Alhamdulillah dikabulkan," sambung, Fatimatul Mardhiyah.
Sedangkan Fatimatus Sahro mengaku, kalau sejatinya ada perasaan berat, untuk meninggalkan keluarga di rumah.
"Ini kesempatan luar biasa yang diberikan ke saya, meski berat meninggalkan keluarga, tetap harus dijalani, Bismillah sudah," akunya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qodim, KH. Abdul Hadi Noer mengucapkan terimakasih kepada Ketua LPPD Prof Dr. KH. Abd. Halim Subahar dan Gubernur Jawa Timur Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa.
Di mana telah memberikan kesempatan kepada santri-santri unggul di Jawa Timur, untuk belajar di Mesir. Apalagi semua biaya, dicover penuh dari Beasiswa Pemprov Jatim, mulai dari biaya kuliah, biaya hidup dan tempat tinggal.
Dengan begitu, para santri akan fokus untuk belajar, tidak perlu lagi memikirkan tentang biaya hidupnya selama menjadi santri beasiswa di Kairo, Mesir.
"Mudah-mudahan nanti bisa menyebarkan islam yang moderat, bisa membawa kesejukan saat kembali ke Indonesia, khususnya Jawa Timur dan di pesantrennya," harapnya.
Gus Hadi berpesan kepada seluruh penerima beasiswa, khususnya ketiga santriwatinya itu, untuk menjaga etikanya saat berada di Kairo. Belajar dengan sungguh-sungguh dan menjaga nama baik santri Jawa Timur.
"Setelah pulang, nanti bisa mengabdi di pondok, bisa memberikan ilmu yang diperoleh dari Al-Azhar, dan harus membawa islam lebih maju," katanya.
Dengan masuknya tiga santriwati Nurul Qodim sebagai penerima beasiswa di Al-Azhar itu, sudah membuktikan bahwa pembelajaran di Ponpes Nurul Qodim tidak perlu diragukan lagi.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait