PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah mulai mengurangi pupuk bersubsidi untuk lahan pertanian di Indonesia, terutama pupuk jenis Urea yang saat ini, menjadi permasalahan bagi para petani.
Pupuk bersubsidi yang biasanya di jual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 225 ribu perkwintal, kini banyak dijual dengan harga Rp 450 ribu sampai Rp 550 ribu perkwintal. Kenakalan para agen dan kios pupuk, mengakibatkan para petani di sejumlah daerah menjerit karena mahalnya harga pupuk.
Para petani mengaku, tidak mampu membeli pupuk besubsidi di luar ketentuan HET. Salah satu petani di Desa Sumur Dalam Kecamatan Besuk, Choiriah mengaku tidak bisa menebus jatah pupuk bersubsidi di agen, karena harganya sama dengan pupuk non subsidi.
“Saya tidak mau membeli pupuk subsisdi, dengan harga sama non subsidi. Karena mereka terlalu banyak mengambil keuntungan, dari kebutuhan petani. “ujarnya.
Untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi di pasaran, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Probolinggo , menggelar sosialisasi di Desa Sumur Dalam, Kecamatan Besuk, Kamis (9/3/2023).
Soasialisasi tersebut, bertujuan memberikan alternatif kebutuhan pupuk yang sebelumnya memakai pupuk kimia, beralih ke pupuk organik dan Bogashi , yakni pupuk dari bahan alami.
Menurut Sekretaris HKTI Kabupaten Probolinggo, Agus Sholahudin mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan melatih kemandirian para petani, mengatasi kelangkaan dan mahalnya pupuk kimia dengan cara mengoptimalkan, penggunaan pupuk organik.
“Saya selaku Sekretaris HKTI berharap, agar para petani tidak ada ketergantungan pada pupuk kimia, sebagai alternatif adalah mengoptimalkan pembuatan pupuk bokashi atau organik.” Ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Sumur Dalam, Sarkawi mengaku terbantu dengan digelarnya sosialisasi tersebut. Pihaknya berharap kepada para petani Desa Sumur Dalam, agar memaksimalkan sosialisasi dari HKTI tersebut.
"Kami berharap petani bisa beralih menggunakan pupuk organik dan bisa memaksimalkan sosialisasi", ucap Sarkawi.
Hal senada disampaikan oleh Camat Besuk Puja Kurniawan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya penyuluhan pertanian, dalam pembuatan pupuk organik yang dihadiri oleh pengurus HKTI Kabupaten Probolinggo.
“ ini sebagai bentuk ikhtiyar dalam.memberikan solusi perpupukan yang menjadi permasalahan bagi para petani,“ pungkasnya.
Pihak HKTI mendesak kepada penegak hukum, untuk menindak tegas para agen yang memainkan harga pupuk bersubsidi di pasaran.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait