PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Nasib malang dialami AR (5), warga Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Itu karena, AR yang diketahui masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) itu, diduga menjadi korban sodomi tetangganya berinisial A.
Informasi dihimpun, pelaku A merupakan siswa yang masih duduk, di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Di mana orang tua AR, tinggal di rumah kontrakan milik orang tua A.
Ayah korban, RM mengungkapkan, peristiwa yang menimpa anaknya terjadi pada Jum'at (4/11/2022) lalu. Saat itu korban AR, tengah bermain di sekitar tempat tinggalnya bersama teman sebayanya.
Saat asyik bermain itu, korban kemudian dipanggil oleh terduga pelaku. Korban selanjutnya diajak pelaku ke sebuah kandang, dengan alasan untuk melihat ayam dan monyet.
"Berdasarkan keterangan anak saya, setibanya di kandang itu ternyata tidak ada monyet dan ayam dimaksud," terang RM, Senin (12/12/2022).
RM menyebut, di tempat itu pelaku malah membungkam mulut anaknya pakai tangan. Secara tega, pelaku kemudian menyodomi korban, menggunakan sampo.
"Disitu anak saya tidak bisa melawan dan tidak bisa berteriak," tutur RM.
Disaat yang bersamaan, dirinya mencari keberadaan korban, untuk diminta tidur siang. Di mana dirinya kemudian mendapati korban keluar dari arah kandang, dengan kondisi menangis dan berjalan kesakitan.
"Saya terkejut dan langsung bertanya pada anak saya, kenapa menangis ? Namun AR diam saja dan langsung tidur,"jelas RM.
RM mengaku mulai menaruh curiga, setelah bangun dari tidur anaknya masih terus menangis. Hingga akhirnya ia (RM) mendesak korban, untuk menceritakan apa yang telah dialaminya.
"Anak saya baru berterus terang, sekitar pukul 22.00 WIB. Yang menurutnya, sewaktu berada di kandang telah disodomi oleh pelaku. Mendapati itu, saya langsung mengecek bagian duburnya, dan didapati luka lecet,"papar RM.
Dari pengakuan korban, RM mengaku sangat terpukul dan langsung melaporkan kejadian tersebut, ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo, pada Sabtu (5/11/2022).
Saat dimintai keterangan oleh petugas, korban menceritakan kronologi yang menimpanya saat itu. Di hari itu pula, korban menjalani visum di RSUD Waluyo Jati, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
"Kemudian pada Selasa (15/11/2022), saya diminta membawa pakaian yang dikenakan anak saya pada saat kejadian, untuk dijadikan alat bukti,"ujarnya.
Namun demikian, RM menyayangkan, belum ada tindak lanjut dari kepolisian mengenai laporannya tersebut. Ia pun berharap, mendapat keadilan agar terduga pelaku segera ditangkap. Apalagi, korban kerap menangis dan ketakutan ketika melihat seseorang.
"Anak saya sempat tidak mau sekolah dan trauma dengan sampo. Selama satu bulan tidak sekolah, dan baru mau sekolah sejak seminggu belakangan ini," paparnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Rahmad Ridho Satrio mengatakan, kalau saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.
"Sementara ini, kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Jika nanti memenuhi unsur, maka bisa dinaikkan," ucapnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait