Selama mengheningkan cipta, seluruh polisi dan wartawan tertunduk sambil mendoakan dalam hati untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Apalagi, warga Kabupaten Probolinggo yang ikut menonton menjadi korban.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Wakapolres, Kasatreskrim, Kasatlantas, Kasat Intelkam, Kasatreskoba, Kapolsek Kraksaan, dan puluhan wartawan cetak dan elektronik kompak mengheningkan cipta.
Kapolres Arsya Khadafi mengatakan, per Rabu (4/10/2022), terdata ada enam korban Kanjuruhan Malang asal Kabupaten Probolinggo.
"Tiga di antaranya meninggal dunia dan sudah dikebumikan. Sementara sisanya mengalami luka lecet dan lebam. Semoga lekas diberi kesembuhan. Saya harap tidak ada tambahan korban," tukas Arsya.
Arsya merinci, keenam korban itu terdiri dari 3 korban meninggal dan 3 korban luka-luka.
Untuk 3 korban meninggal dunia, yaitu, Hasiq Rifqi (18) warga Dusun Krajan, RT 006 RW 001, Kelurahan Kandang Jati Kulon, Kecamatan Kraksaan; Rifki Dwi Yulianto (19), warga Dusun Krajan, Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron; dan Moh. Kindi Arrumi Purnama (16) asal Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk.
Sedangkan 3 korban luka-luka itu adalah, Bintang Kurniawan Antoro (19) asal Dusun Krajan RT 07 RW 02; Muhammad Jailani (19) asal Duaun Krajan RT 03 RW 01; dan Muh Busthomi (19) asal Dusun Krajan RT 04 RW 01. Ketiga korban berasal dari Desa Maron Wetan Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait