Target Desa Mandiri, Kepala Desa Brani Kulon Rangkul Semua Warga dari Berbagai Aspek

Abd. Wahid
Warga saat lakukan giat bersih desa di Simpang Tiga Desa Brani Kulon.(Foto: Wahid/iNews.id)

PROBOLINGGO,iNews.id – Brani Kulon merupakan satu diantara 18 desa yang berada di Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo, Desa yang dipimpin oleh Muhyidi ini banyak memiliki potensi yang bisa dikembangkan, selain UMKM di Desa ini juga terdapat Pondok pesantren dan juga perguruan silat.

Guna merangkul warga, Muhyi sapaan akrabnya terus berbaur dengan masyarakat agar tidak terkesan menjaga jarak antara kepala desa dengan warga.

Sejak terpilih di awal periodenya pada tahun 2010 ia terus memacu para perangkat desa agar bisa berperan aktif dalam memberi pelayanan, selain perangkat desa, nampak juga kader posyandu, PKK, BPD, LKD dan Bumdesa juga sangat aktif menjalankan apa yang sudah menjadi tugas dan fungsinya di desa.

Setiap hari dari Senin sampai Jum’at perangkat desa Brani Kulon selalu siap melayani warga di kantor desa pada jam kerja, begitu juga kader posyandu yang juga aktif dalam menjalankan tugas-tugas sebagai kader desa, terbukti kegiatan Posyandu yang dilaksanakan setiap bulan secara bergilir dari satu dusun ke dusun lainnya.

Di bulan Agustus 2022 ini yang juga termasuk Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Qurratu Aini selaku Bidan Desa sangat menganjurkan kepada kader-kader posyandu agar lebih semangat mengajak warga untuk datang ke Posyandu.

“Target kali ini adalah mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional dan juga Bulan Timbang, Alhamdulillah di Desa Brani Kulon ini warga hampir mencapai 100 persen yang datang ke Posyandu” ungkap Qurratu Aini.

Warga yang datang ke Posyandu ini merasa bangga dan senang, karena berkat adanya posyandu yang rutin diadakan ini, mereka bisa mengetahui tumbuh kembang anak, hal tersebut diungkapkan oleh Fairdaus Riski Ananda yang juga rutin hadir setiap ada posyandu.

“Alhamdulillah, di Brani Kulon ini posyandu diadakan setiap bulan dan itu bergilir, jadi dalam 1 bulan ada 4x posyandu, dan setiap akan diadakan posyandu pasti di umumkan di Group Whatsapp, jadi kami sangat bersyukur dengan adanya kegiatan posyandu ini kami bisa mengetahui tumbuh kembang anak” jelasnya.

Untuk meningkatkan taraf hidup warga Brani Kulon, Muhyi mengajak masyarakat bisa melangkah bersama-sama memajukan desa, dengan program yang sudah disiapkan dalam visi-misi nya, salah satunya memberikan pelayanan desa, baik pelayanan dari perangkat desa, PKK, Posyandu dan lainnya.

“Untuk  program awal yang berkelanjutan, saya fokuskan pada sektor pelayanan, jadi kami anjurkan kepada perangkat desa, kader posyandu,  PKK, LKD, Bumdesa agar bisa mmberi pelayanan terbaik kepada warga, selain itu juga kami mengajak BPD untuk terus memberi motivasi, ide-ide agar bisa memajukan Desa Brani Kulon” Harap Muhyidi.

“Didesa Brani Kulon ini terdapat Bumdesa yang bernama Sentosa Jaya, saya berharap agar unit-unit yang ada di Bumdes ini bisa lebih aktif lagi dengan inovasi-inovasi agar kedepan bisa menghasilkan yang namanya PAD Desa sekiranya kedepan Brani Kulon ini bisa menjadi Desa Mandiri” Imbuhnya.

Selain program jangka pendek dan jangka menengah, Muhyi juga memiliki program jangka panjang yakni Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Infrastruktur, karena dengan membangun dua elemen ini, ia berharap desanya menjadi lebih baik karena didukung oleh Masyarakat yang sudah Berdaya dan Infrastruktur yang memadai.

Dilain sisi,Desa Brani Kulon juga memiliki sejumlah perguruan silat yang diantaranya Pagar Nusa, jalur langit dan ada juga yang lainnya, perguruan silat ini didirikan guna merangkul para pemuda desa yang memiliki hoby bela diri, silat dan bahkan pemuda-pemuda yang tidak memilki aktivitas.

Hal tersebut diungkapkan Darus selaku pelatih dari Perguruan Silat jalur langit, bahwa didirikannya perguruan ini hanya semata-mata mempertahankan budaya dan warisan Bangsa Indonesia, selain itu juga untuk merangkul para pemuda di sekitar baik yang ada di Desa Brani Kulon atah bahkan diluar desa.

“Kami awalnya mendirikan perguruan Jalur Langit ini diam-diam ternyata Pak Muhyi selaku Kepala Desa mendengar bahwa disini ada perguruan silat maka beliau malah mendukung kami untuk lebih terbuka dan oleh beliau langsung disupport,jadi Alhamdulillah sekarang anak didik kami sudah lebih banyak” Ungkap Darus saat ditemui di rumahnya.

Selain Jalur Langit, Desa Brani Kulon juga memiliki perguruan silat yang berada dibawah naungan pemerintah desa yakni Pagar Nusa, di perguruan silat ini sudah ada kurang lebih 40 peserta yang ikut berlatih secara rutin setiap hari minggu.

Muhyidi berharap dengan adanya perguruan silat ini Desanya lebih paham akan pentingnya menjaga diri, keluarga dan juga tetangga sekitar, dari rasa itulah Desa akan terbentuk secara otomatis keamanan yang tidak disadari oleh siapapun, karena pemudanya sudah bisasaling menjaga.

Selain itu, Desa Brani Kulon juga terkenal akan desa home industri, karena dibeberapa tempat di Desa Brani Kulon terdapat Pabrik Tahu rumahan, usaha rumahan ini sudah ada turun temurun sebagai warisan dari orang tua warga setempat. Dari hasil produksi dan penjualan tahu inilah warga Desa Brani Kulon lebih memilih tidak bekerja keluar daerah apalagi keluar negeri.

Meski hanya bersifat home industri, akan tetapi para warga pembuat tahu ini sudah merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Hal tersebut diungkapkan oleh Subianto yang sudah menggeluti usaha pembuatan tahu ini sejak kecil, ia menyebutkan bahwa pembuatan tahunya ini memang warisan dari orang tuanya dan sudah berdiri sejak 30 tahun yang lalu.

“Pembuatan tahu ini merupakan usaha yang memang sudah ada sejak orang tua kami, dan alhamdulillah sudah berjalan sekitar 30 tahun, dan untuk biaya produksi setiap harinya kami membutuhkan biaya sekitar Rp. 400 ribu sampai dengan Rp. 500 ribu, dan untuk labanya itu tidak menentu, tapi cukuplah untuk membiaya kebutuhan sehari-hari” jelas Subianto.

Hal senada disampaikan Tunis yang juga pembuat tahu,  penjualan hasil produksi tahunya dijual diwilayah Kecamatan Krejengan, dan untuk penghasilan setiap harinya bisa mencapai Rp. 200 sampai Rp. 250 ribu, akan tetapi mereka hanya mengeluh akan mahalnya harga bahan dasar tahu tersebut yakni kedelain, diketahui harga kedelai dipasaran mencapai Rp. 12.000/Kg.

“Kami berharap kepada pemerintah untuk menormalkan atau bahkan menurunkan harga kedelai lagi, karena tidak mungkin juga jika harga kedelai naik maka jelas secara otomatis biaya produksinyapun juga akannaik” ungkap Firda.

Dibawah pemerintahan Muhyidi, warga Desa Brani Kulon sangat kompakdalam melaksanakan semua program desa, termasuk kegiatan bersih desa yang diadakan setiap jum’at di awal bulan, antusiasme masyarakat bisa dilihat saat pelaksaan bersih desa tersebut yang juga diharapkan bisa memberikan kesan Asri di Lingkungan Desa Brani Kulon.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network