30 menit selanjutnya kita akan tiba di lereng yang banyak batu-batu besar. Disini banyak terdapat pohon tumbang sisa kebakaran hutan. Kita harus melintasi 3 buah sungai kering dengan cara turun jurang dan naik lagi ke atas bukit. Bukit-bukit di depan kita banyak di tumbuhi rumput dengan pohon yang agak jarang. Sesekali terlihat kancil atau menjangan berlari-larian, sementara belasan lutung-lutung bergantungan di atas pohon.
Sekitar 1 jam berikutnya kita sudah berada di lereng bukit yang banyak ditumbuhi rumput-rumput tinggi. Rumput-rumput ini seringkali menutupi jalur sehingga sangat menggangu. Di antara rerumputan Edelweis mulai tumbuh, pohon-pohon besar sisa kebakaran masih bertahan hidup dengan menumbuhkan daun-daun hijau yang baru.
Dengan menempuh waktu sekitar 30 menit melintasi rerumputan yang mengelilingi bukit kita akan tiba di sebuah sungai kecil yang airnya mengalir lancar. Pendaki dapat mendirikan tenda di daerah Kali putih ini.
Berikutnya kita akan melintasi hutan cemara yang banyak ditumbuhi rumput-rumput yang tinggi, 1 jam selanjutnya akan tiba di padang rumput gimbal, rumput di sini berbentuk keriting dan tumbuh secara bergerombol. Perjalanan memutar mengelilingi puncak gunung dengan menyusuri padang rumput gimbal. Selanjutnya akan sampai di Sicentor.
Sicentor adalah tempat pertemuan jalur baderan dan bremi yang bersatu menuju puncak. Di tempat ini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Di Sicentor terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari hujan dan angin.
Dari Sicentor perjalanan mendaki bukit melintasi padang rumput dan padang edelweiss, sekitar 1 jam perjalanan akan berjumpa dengan sungai yang kering. Setelah menyeberangi dua buah sungai kering kembali melintasi padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. 1 jam berikutnya akan tiba di Rawa Embik.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait