Laka Lantas! Ada Perbedaan Data Antara Satlantas Bondowoso dan Sopir Pick Up

Ahrul
Mobil Daihatsu bernopol DK 8864 CR saat di Kantor polisi lalu lintas Bondowoso (foto : Ahrul/iNews.id)

BONDOWOSO, iNews.id - Terjadi perbedaan data yang disampaikan petugas Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bondowoso dan Supir mobil Pick Up yang mengalami kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di jalan Kecamatan Sumber Wringin.

Pick Up merk Daihatsu yang kecelakaan tunggal itu bernopol DK 8864 CR, dikemudikan oleh Badratul, warga Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin.

Kasat Lantas Polres Bondowoso AKP Suryono menjelaskan, kejadian itu terjadi di jalan raya Sukosari – Sumberwringin dengan penumpang adalah buruh perkebunan kopi.

“Jumlah korban luka 9 orang, 5 orang dirawat di RS wilayah kota, sementara 4 orang dirawat di Puskesmas terdekat,” kata Suryono, Sabtu (2/7/2022).

Kanit Laka pada Polres Bondowoso Iptu Suprapto menyatakan, bahwa penyebab kecelakaan disebabkan rem blong.

“Itu penyebabnya rem blong, sopir gagal mengendalikan kemudi sehingga oleng,” tutur Suprapto, Minggu (3/7/2022).

Sementara menurut sopir Pick Up, Badratul, kecelakaan itu disebabkan akibat ban pikap meletus.

“Waktu itu turunan, terus ban belakang sebelah kiri meletus. Jadi ngepot dan oleng,” ucap Badratul dikonfirmasi di kantor Satlantas Polres Bondowoso, Minggu (3/7/2022).

Dia mengaku telah mengangkut 21 penumpang yang isinya bekerja pengais sisa-sisa kopi dan seluruhnya masih ada ikatan keluarga.

“Masih keluarga semua dari desa Sukosari Kidul,” ujarnya.

Mereka yang diangkut Pick Up, sebenarnya bukanlah buruh perkebunan kopi.

“Kami ngasak kopi sisa panen dari lahan kopinya orang di Pondok Jeruk, Sumberwringin,” sebutnya.

Pondok Jeruk merupakan nama dusun di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin.

“Berangkat habis subuh, pulangnya ba’da ashar. Bawa bekal makan dari rumah,” ucapnya.

Dia juga menyatakan bahwa jumlah penumpang yang diangkut masih tergolong kecil.

“Angkut 18-21 orang itu sudah biasa. Malah ada yang bawa 40 orang. Disuruh duduk di pikap gitu,” bebernya.

Badratul mengaku tidak mengetahui hasil ngasak anggota keluarganya itu.

“Saya cuma mengantar saja. Tiap orang bayar Rp 10 ribu untuk PP,” pungkasnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network