PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo ini berhasil merebut juara I desa Inklusif tingkat nasional. dalam meraih juara bergensi tersebut, ada sedikit keunikan dalam persiapan mengikuti lomba tersebut.
Kepala Desa Sumberkerang Beny Rechardo menceritakan perjuangannya dalam meraih lomba tingkat nasional, yang secara otomatis membawa nama Kabupaten Probolinggo harum di tingkat nasional.
"Jadi sebelumnya ini saya tidak tahu apa itu desa inklusif, jadi saya pun sempat mengikuti study tiru ke Sumbawa, disanalah saya belajar, apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menjadikan desa inklusif," terangnya.
Ternyata setelah mengetahui, desa inklusif merupakan desa yang bisa melibatkan segala lapisan elemen masyarakat dalam segi pembangunan, baik kaum wanita, maupun kaum disabilitas.
Alhasil, ia pun langsung menerapkan apa yang didapat dari studi tiru di Sumbawa tersebut , pada desa kelahirannya.
Siapa sangka, ilmu yang didapat dan diterapkan oleh Beni itu mendapat dukungan penuh dari rekan - rekan di Desa Sumberkerang. Baik dari BPD, maupun seluruh lapisan masyarakat desa setempat
"Jadi ilmu kita dari sini kita terapkan, kita bawa oleh - oleh untuk warga desa, saat pulang dari Sumbawa, langsung mengumpulkan kaum difabel, ternyata rekan -rekan dari BPD dan masyarakat juga mensuport," tuturnya.
Bercermin dari adik kandung sendiri yang disabilitas keterbelakangan mental, ia ingin warganya yang disabilitas, difabel ini difasilitasi oleh pemerintah desa.
"Tujuannya agar mereka penyandang disabilitas ini bisa hidup mandiri, dan bisa mengangkat perekonomian keluarga, supaya bisa hidup sejarterah," imbuhnya lagi.
Hingga pada akhirnya Kemendes datang, dan Desa Sumberkerang ditunjuk menjadi desa inklusif. serta Kemendes juga yang memberi bimtek para kader.
"Akhirnya kami terapkan hasil bimtek dan hasil dari studi tiru di sumbawa, serta mendengarkan arahan dari Kemendes, kini sudah ada mobil khusus disabilitas untuk antar jemput, baik untuk menempuh pendidikan, maupun untuk fasilitas rujukan kesehatan," ucapnya.
Dengan usaha yang begitu gigih, usahaya pun tidak berujung sia - sia. Rasa sedih dan bangga juga kerap menyelimuti, ketika Provinsi Jawa Timur disebut, dan Kabupaten Probolinggo diputuskan sebagai pemenang lomba Desa Inklusif tingkat Nasional.
"Saya langsung terharu nangis, tidak menyangka bahwa Kabupaten Probolinggo sudah bisa unjuk gigi di tingkat nasinonal" ungkapnya penuh haru.
Beni mengaku sempat merasa minder, dan grogi ketika menghadiri acara pengumuman lomba desa inklusif tersebut.
"Karena melihat wilayah lain, yang hadir mewakili, adalah Bupatinya masing - masing, sedangkan perwakilan dari Kabupaten Probolinggo, saya sendiri, bersama dengan pak asisten Hary Tjahjono," ujarnya.
Bahkan Kabupaten Probolinggo, bisa dibilang salah satu perwakilan daerah yang paling ramai. Bagaimana tidak, dalam pengumuman lomba tersebut, hampir seluruh kader juga turut hadir.
"Namun, berkat perjuangan rekan - rekan, dan ijin allah, kami bisa memenangkan lomba desa inklusif ini," ucapnya.
Selama Beny menjabat sebagai Kepala Desa Sumberkerang, ada juga aneka ragam prestasi yang diraih oleh desanya.
Antara lain di juara I lomba kebersihan, yang berhasil disandang selama tahun 2022 hingga tahun 2023, di tingkat kecamatan.
Bahkan di tahun 2024, Desa Sumberkerang juga juara di tingkat Kabupaten. Tidak hanya itu, Desa Sumberkerang juga pernah meraih juara tiga di festival musik, yang penyanyinya merupakan ibu kades.
"Harapan saya, hanya ingin mengukir prestasi sebanyak mungkin, selama saya menjabat sebagai kades, agar bisa membawa kesan harum untuk Desa Sumberkerang ini sendiri," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto