Komunitas Averroes Tingkatkan Kualitas Manajemen Live Streaming di Pesantren Triwung

PROBOLINGGO, iNews.id - Komunitas Averroes konsisten melaksanakan kegiatan untuk masyarakat pesantren di Probolinggo. Minggu, 6 Maret 2022, Pelatihan Manajemen Live Streaming dilaksanakan di Pesantren Roudlotul Muttaqien, Triwung, Kota Probolinggo.
Sebagaimana rancangan awal, kegiatan ini merupakan pertemuan keempat dalam rangkaian Program Community Capacity Development in New Normal Era, program kerjasama antara Komunitas Averroes dengan Sampoerna untuk Indonesia.
Pelatihan Manajemen Live Streaming diisi oleh salah satu peserta sendiri yaitu Avi Ivanto yang merupakan salah satu pengurus media Pondok Triwing Community. Ivan menjelaskan materi dasar mengenai live streaming menggunakan alat sederhana/seadanya (handphone dan laptop).
“Streaming merupakan teknologi pengiriman data dalam bentuk yang sudah dikompresi melalui jaringan internet yang ditampilkan secara real time,” terang Ivan.
Ivan menambahkan bahwa ada dua jenis streaming yang biasa digunakan oleh banyak orang. “Jenis streaming ada dua yaitu prerecord sreaming, melakukan proses record dan edit terlebih dahulu, kemudian di upload, dan live straming, menampilkan video secara realtime,” lanjutnya.
Selain itu Ivan juga mengupas tentang media serta alat yang bisa digunakan untuk live streaming. “Platform yang bisa digunakan, antara lain: Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, Quick, Azura, dan lain sebagainya. Software yang digunakan sebagai management live streaming, yaitu: OBS, V-Mix, Wirecast, X-split, Zoom, dll,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Ivan juga memberikan bimbingan teknis menggunakan aplikasi OBS. “Karena selain gratis, OBS banyak fitur yang bisa dimanfaatkan. Jaringan yang layak dan perangkat yang mumpuni merupakan kebutuhan dasar dalam live streaming,” imbuhnya.
Meski di tengah proses kelas terjadi pemadaman listrik, peserta tetap semangat dan terus melanjutkan kelas pada eksplorasi fitur-fitur pada OBS. Setelah listrik hidup kembali, peserta melanjutkan praktik live streaming di Youtube menggunakan OBS.
Di akhir kelas, Ivan juga memberikan harapan dan pesan. “Jangan pernah menjadikan proses belajar adalah beban, jadikan belajar adalah kebutuhan,” tutupnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin