PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Wisata alam Ranu Segaran, dan Air panas, di Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo ini, diharapkan mampu menjadi destinasi wisata yang tak kalah eksotik dari Gunung Bromo, dan wisata alam lainnya yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Desa Segaran Budi Utomo mengatakan, Ranu Segaran, dan Air Panas ini sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan puluhan tahun lalu.
"Selama itu, disini hanya menjadi wisata lokal saja, dan kurang dikenal oleh masyarakat luas, namun, baru akhir - akhir ini, alhamdulillah, warga setempat mulai aktif dalam merawat dan mempromosikan potensi wisata yang ada," terangnya, pada selasa (6/7/2024) pagi.
"Saya hanya berharap, dengan adanya dua lokasi wisata ini, bisa mendongkrak perekonomian penduduk setempat, karena menurut kami, wisata disini tak kalah bagus dengan destinasi wisata Gunung Bromo, yang sudah terkenal di seluruh mancanegara," ungkapnya.
Selain itu pihak desa juga sudah bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Dari hal tersebut bertujuan, untuk lebih menguatkan potensi wisata berbasia ilmu pengetahuan.
"Jadi kita harap, bisa potensi yang ada di desa kami ini bia dikelola secara mandiri," ucapnya.
Di lain sisi, Hamzah Afif sebagai Staff Laboratorium Departemen Geofisika ITS juga mengatakan keberadaannya di lokasi tersebut ialah melakukan penelitian tentang menggunakan metode geofisika.
"Tentu tujuannya untuk mengetahui tentang pembentukan ranu, dan juga proses terbentuknya sumber air panas ini," tuturnya.
Ia mengaku penasaran, dengan patrtikel yang terkandung di bawahnya, hingga terbentuknya sumber mata air panas itu.
"Kami memilih Desa Segaran ini karena disini terdapat manifestasi gas bumi, yang ada di wilayah Probolinggo, yang bersumber dari termal Gunung Lemongan," imbuhnya.
Oleh sebab itu, dengan kondisi alam yang tersaji di Desa Segaran ini, sangat bagus untuk rekan - rekannya dari teknik geofisika untuk mempelajari teori tentang gunung api.
"Tempat ini sangat cocok untuk diaplikasikan hasil dari penelitian yang kami lakukan ini, dan bekerja sama dengan kelompok yabg ada di desa, sebagai penguatan wisata berbasis edukasi," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto