PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Malang nasib yang dialami Husen (39) Desa Rejing, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, pria yang berprofesi sebagai ojek di Papua Tengah itu ditembak oleh OPM saat mengantar barang pesanan Pos Merah Putih Satgas Yonif 115/ML.
Beruntung korban masih bisa diselamatkan namun mengalami luka tembak di bagian telinga bawah dan kepala bagian belakang. Sehingga memerlukan perawatan dari pihak medis setempat.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/6/2026) sekitar pukul 15.30 WIT. Ceritanya, Husen yang memang bekerja sebagai tukang ojek di Papua, mendapat orderan mengantar bahan makanan ke Pos Merah Putih Satgas Yonif 115/ML, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Seperti tulang ojek pada umumnya, Husen langsung melaksanakan tugas sesuai dengan orderan yang ada. Husen berangkat dari kios sembako milik Mustiko menuju lokasi yang telah ditentukan.
Setiba di pos, Husen langsung menyerahkan barang pesanan tersebut dan segera mengambil upah yang telah disepakati sebelumnya. Setelah selesai semuanya, Husen segera kembali ke Kota Muria tempat ia mangkal.
Namun sayang, tidak jauh dari lokasi tempat ia menyerahkan barang, Husen langsung diberhentikan oleh kelompok Yambi dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM, yang dipimpin oleh Bumi Walo Enumbi.
Mereka para pelaku langsung merampas ponsel dan dompet milik Husen. Tak hanya itu, pelaku langsung menembak kepala Husen yang saat itu menggunakan helm.
Beruntung, meski peluru menembus helmnya, Husen hanya mengalami luka pada bagian daun telinga hingga belakang kepala dan masih dalam kondisi sadar.
Husen berhasil melarikan diri menggunakan motornya, hingga akhirnya ditolong oleh temannya.
Camat Tiris Andi Wiroso mengatakan, jika dirinya sudah mendengar informasi tentang peristiwa tersebut. Namun saat ini dirinya masih belum menerima laporan baik dari pemerintah desa, warga ataupun pihak keluarga.
"Iya saya baru mendengar informasinya, tapi saya tidak bisa memastikan benar atau tidak, ini masih kami lakukan pengecekan," terangnya, Jum'at (21/4/2024).
Editor : Arif Ardliyanto