JAKARTA, iNewsProbolinggo - Pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin sosok ini menarik banyak perhatian setelah Hamas meluncurkan serangan militer ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
Namanya terkait erat dengan kepemimpinan kelompok militan Palestina, Hamas. Organisasi ini berdiri pertama kali pada tahun 1980 dan dikenal dengan nama Gerakan Perlawanan Islam. Hamas memiliki sejarah panjang konflik dengan Israel sejak masa lalu.
Mari simak lima fakta tentang Sheikh Ahmed Yassin, sang pendiri Hamas, yang penting untuk diketahui:
1. Pemimpin Rohani
Sheikh Ahmed Yassin adalah seorang pemimpin rohani yang mengabdikan dirinya untuk perjuangan Palestina. Dia menjadi salah satu tokoh utama dalam memimpin Hamas, yang memiliki tujuan perjuangan untuk pembebasan Palestina dari pendudukan Israel.
2. Pendiri Hamas
Sheikh Ahmed Yassin adalah salah satu pendiri Hamas pada tahun 1987, sebuah organisasi yang lahir sebagai respons terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina. Hamas memiliki pandangan politik dan militer yang kuat dalam memperjuangkan hak-hak Palestina.
3. Keterlibatan dalam Perlawanan
Yassin dan Hamas terlibat dalam berbagai bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel, termasuk serangan militer. Mereka berpegang pada keyakinan bahwa kekerasan adalah cara untuk melawan pendudukan Israel.
4. Konflik dengan Israel
Sejak berdiri, Hamas terlibung dalam konflik panjang dengan Israel. Organisasi ini sering kali menjadi subjek perang dan konfrontasi dengan militer Israel dalam upayanya untuk mencapai tujuan kemerdekaan Palestina.
5. Pembunuhan Sheikh Ahmed Yassin
Sheikh Ahmed Yassin gugur setelah Sholat Subuh dalam serangan rudal Israel pada tanggal 22 Maret 2004. Sheikh Ahmed Yassin dan sembilan orang lainnya meninggal akibat serangan helikopter Israel. Saat itu, pendiri Hamas ini menjadi target saat meninggalkan sebuah masjid setelah menyelesaikan shalat Subuh.
Reaksi terhadap kematian Sheikh Ahmed Yassin beragam di seluruh dunia. Pasca-peristiwa tersebut, warga Palestina melakukan protes untuk mengutuk tindakan kejam Israel.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta