get app
inews
Aa Read Next : DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo Peringati Hari Buruh Internasional Dengan Bersholawat

Habib Mahdi Pertemukan Disperindag Jatim dan Petani, Antisipasi Harga Tembakau Anjlok

Rabu, 23 Agustus 2023 | 20:02 WIB
header img
Petani Tembakau saat Audiensi dengan Disperindag Jatim, (Foto, iNewsProbolinggo.id/Istimewa).

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Habib Mahdi terus memperjuangkan nasib para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo.

Itu dibuktikan Mahdi, dengan mendatangkan rombongan sejumlah perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Timur, untuk bertemu dengan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI).

Dalam kesempatan itu, perwakilan petani tembakau di Kabupaten Probolinggo langsung beraudiensi dengan perwakilan sejumlah dinas dari Provinsi Jatim yang membidangi urusan tembakau.

Ketua APTI, Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir mengatakan, kalau saat ini para petani tembakau sedang berbahagia. Sebab, harga tembakau di Kabupaten Probolinggo menyentuh angka Rp 55 ribu perkilogram, dan tembus di angka Rp 65 ribu perkilogram.

Akan tetapi, hal tersebut dikhawatirkan oleh APTI Kabupaten Probolinggo. Di mana harga tembakau bakal anjlok, pada musim tanam tembakau berikutnya.

"Sekarang harga tembakau lagi enak di Kabupaten Probolinggo, saya khawatir pada musim tanam tahun depan 2024, harga takut anjlok,"tegas Mudakkir, Rabu (23/08/2023).

Menurutnya, kalau saat ini luas areal tanam tembakau di Kabupaten Probolinggo tahun 2023, ada  seluas 9.549 hektar. Dan sesuai asumsi rata-rata produktivitas, sebesar 1,3 Ton/Ha. Sehingga perkiraan produksi tembakau Paiton, VO sebesar 12.414 ton.

Dari produksi tersebut dapat terserap oleh gudang-gudang tembakau yang ada di Kabupaten Probolinggo.

"Karena para petani di Kabupaten Probolinggo, pada saat musim tanam ini kebingungan untuk mendapatkan modal,"tegas dia.

Seribu langkah dilakukan oleh para petani tembakau Kabupaten Probolinggo, agar mendapatkan modal pada musim tanam tembakau.

"Para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo ini, kalau musim tanam bingung untuk mendapatkan modal,"sebut dia.

Untuk mendapatkan modal tersebut, jelas pria asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo ini, harus mendatangi jasa pinjaman uang tanpa jaminan.

"Nah disanalah, bunganya itu hampir 50 persen bisa-bisa sampai lebih. Ketika meminjam Rp 1 juta suatu misal, nanti mengembalikannya ini Rp 1,5 juta hingga lebih," sebutnya.

Imbuh Mudzakkir, agar tidak terjadi hal serupa, seperti tahun-tahun sebelumnya, maka kedepan akan dibentuk resi gudang tembakau.

Sementara Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Habib Mahdi mengatakan, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, adalah dengan program resi gudang tembakau.

"Karena saya rasa, resi gudang tembakau ini banyak manfaatnya untuk para petani,"sebut dia.

Menurut Mahdi, apabila harga tembakau anjlok, para petani tembakau bisa mendapatkan modal dari resi gudang tersebut.

"Nah disanalah bisa memberikan efek yang efektif. Kalau pun harga tembakau mahal, bisa langsung dijual ke belandang. Itupun dapat melindungi para petani dari keterpurukan harga suatu saat,"papar pria yang akrab disapa Kang Mahdi itu.

Hadir pula dalam acara tersebut, yakni perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, serta lainnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Berita iNews Probolinggo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut