get app
inews
Aa Read Next : Mengerikan, Patahan Pisau Berkarat Bersarang di Kepala Seorang Pria hingga 4 Tahun

Kenali Perbedaan Sakit Kepala Darah Rendah dan Darah Tinggi Yuk !!

Kamis, 15 Juni 2023 | 11:44 WIB
header img
Sumber foto okezone

PROBOLINGGO,iNewsprobolinggo.id - Tekanan darah atau tensi adalah salah satu tanda vital yang harus rutin dipantau. Ada dua jenis gangguan tekanan darah, yaitu hipertensi dan hipotensi. Sejauh mana kamu tahu perbedaan hipertensi dan hipotensi?

Singkatnya, hipertensi adalah tekanan darah tinggi, sedangkan hipotensi adalah tekanan darah rendah. Keduanya dapat diketahui lewat pemeriksaan tekanan darah. 

Terdapat perbedaan sakit kepala darah rendah dan darah tinggi yang perlu diketahui agar dilakukan pengobatan dengan benar.

Dengan mengetahui penyebabnya, maka penderita bisa menentukan penanganan tepat untuk menyembuhkannya.

Nah, berikut adalah perbedaan sakit kepala darah rendah dan darah tinggi melansir WebMD:

1. Sakit Kepala Darah Rendah

Penderita sakit kepala akibat darah rendah sering merasa berkunang-kunang atau pandangan kabur saat duduk atau berdiri. Sakit kepala akibat darah rendah terjadi karena tekanan darah seseorang berada dibawah batas normal. Umumnya tekanan darah manusia normal sekitar 120/80 mmhg.

Pada mulanya sakit akan terasa pada bagian kepala belakang. Terkadang, rasa sakit akan terasa pada bagian leher hingga ke telinga.

Penyebab sakit kepala darah rendah:

Sakit kepala akibat darah rendah terjadi karena kebocoran cairan serebrospinal (CSF). CSF sendiri adalah bantalan yang melindungi otak dan tulang belakang.

Pengobatan:

Sakit kepala akibat darah rendah dapat hilang dengan sendirinya. Penderita cukup mengkonsumsi banyak air dan istirahat cukup.

1. Sakit Kepala Darah Tinggi

Sementara sakit kepala darah tinggi (hipertensi) terjadi apabila tekanan darah lebih dari batas normal sesungguhnya. Hipertensi biasanya tidak memiliki gejala. Namun beberapa orang mengalami sakit kepala ketika tekanan darah mulai tinggi.


Sakit kepala akibat darah tinggi terkenal dengan “pseudotumor cerebri" atau "tumor otak palsu". Pasalnya, penderita akan merasakan sakit kepala seperti gejala tumor.

Gejala sakit kepala akibat darah tinggi meliputi kepala terasa nyeri berdenyut pada pagi hari, terkadang rasa nyeri menjalar hingga leher dan bahu, sakit kepala sering kali disertai bersin dan batuk. Penderita sering kali merasa telinganya berdengung dan penglihatan kabur.

Penyebab sakit kepala darah tinggi:

Sakit kepala akibat darah tinggi terjadi karena CSF terlalu banyak sehingga menyebabkan kebotakan lebih tinggi pada tengkorak. Orang dengan obesitas cenderung rawan terkena hipertensi. Penyebab lainnya karena mengkonsumsi obat-obatan seperti vitamin A, steroid, dan tetrasiklin.

Pengobatan:

Cara terbaik untuk menanggulangi sakit kepala akibat darah tinggi adalah menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan dapat menurunkan tekanan pada otak dan safat optik.

Demikian perbedaan sakit kepala darah rendah dan darah tinggi.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut