"Video itu direkayasa secara digital. Ada banyak kejanggalan secara teknis, terutama pada bagian wajah, mulut, dan gerakan mata yang tidak sinkron," ujar Amrin, Senin (2/6/2025).
Jika diperhatikan lebih teliti, Amrin menjelaskan, ada efek kabur pada dagu dan pipi, gerakan mulut yang menyatu dengan kulit secara tidak wajar, serta efek melayang pada dagu, yang merupakan ciri khas manipulasi deepfake.
Kejanggalan Visual dalam Video Viral
Tim Kominfo melakukan analisis visual dan menemukan anomali mencolok:
Detik 0–3: Tepi dagu dan pipi terlihat buram, gerakan mata tidak sinkron dengan arah kepala, dan bibir tampak tidak menyatu alami.
Detik 4–6: Dagu terlihat melayang, dan muncul efek face warping (pergeseran bentuk wajah) yang aneh sesaat.
Amrin menambahkan, rekayasa semacam ini sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa konfirmasi resmi. "Ini ciri khas dari teknologi deepfake. Secara teknis, wajah dan suara tokoh publik bisa dipalsukan sehingga terlihat sangat mirip," katanya.
Kominfo Sampang mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya atau menyebarkan konten manipulatif. Amrin menekankan pentingnya cek fakta sebelum membagikan konten yang bisa menyesatkan publik.
"Jangan asal share. Pastikan dulu kebenarannya. Gunakan sumber resmi seperti situs pemerintah dan media yang kredibel," tegas Amrin.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait