Pameran Harjakapro 2025 Dimeriahkan Paguyuban Pelestari Benda Pusaka, Keris Dipajang

Zainul Rifan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo (tengah) saat meninjau stand benda pusaka (foto : iNewsProbolinggo.id/istimewa)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pameran peringatan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rabu-Jum'at (6-9/5/2025) turut dimeriahkan oleh paguyuban pelestari benda pusaka.

Pusaka-pusaka tersebut dibawa oleh Paguyuban Pelestari Tosan Aji (PATAJI) Rengganis yang tergabung dalam Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI).

Deretan benda pusaka seperti keris, tombak dan pedang dari berbagai tangguh, dapur, pamor serta berbagai sandangan dari kayu hingga perak dipajang dengan rapi. Penghobi batu seperti pirus, akik lokal hingga permata juga turut meramaikan acara ini.

Ketua Pelaksana Harian PATAJI Rengganis Purnomo mengatakan, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan Harjakapro ke-279 dan Hardiknas, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya adiluhung. 

Khususnya warisan pusaka khas Jawa Timur yang memiliki ciri khas Kraksaan. Pentingnya edukasi kepada pelajar, pendidik dan masyarakat luas agar semakin mengenal dan mencintai pusaka peninggalan leluhur.

"Keris bukan sekedar senjata, tapi bagian dari identitas budaya kita,"

Menurutnya, semenjak UNESCO menetapkan keris sebagai warisan budaya tak benda dunia pada 25 November 2005, seharunya membuat diri lebih bangg dan berkomitmen mempelajari serta melestarikannya.

Ditambah penetapan 19 April sebagai Hari Keris Nasional oleh Kementerian Kebudayaan RI yang menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap Tosan Aji.

"Kami berharap keris bisa menjadi pelengkap wajib dalam busana daerah di setiap acara resmi. Ini bukan sekedar simbol, tetapi bentuk penghormatan terhadap budaya sendiri," paparnya.

Purnomo menambahkan, PATAJI Rengganis memiliki Mpu Mandalika, seorang empu keris yang diakui kemampuannya dan mampu bersaing dengan para empu dari daerah lain. Keberadaan Mpu lokal seperti ini, sangat penting untuk memastikan proses pembuatan keris tetap sesuai pakem, baik dari sisi eksoteri (bentuk fisik) maupun isoteri (nilai filosofis dan spiritual).

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network