PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Bantuan Zakat Produktif yang rencananya di bagikan ke sejumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo akhirnya ditunda.
Hal itu di benarkan oleh Fitriawati, Kepala DKUPP saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, ia mengatakan bantuan itu akan dibagikan usai pikada nanti.
"Terkait bantuan usaha dari Baznas itu memang kita tunda setelah pilkada nanti untuk mengatisipasi prihal yang tidak kita inginkan karena ini masih suasana Pilkada," ujarnya.
Fitriawati juga menegaskan dirinya hanya menjalankan tugas, tidak ada kepentingan apapun apalagi yang berkaitan dengan politik.
"Jadi alur bantuan itu awalnya Baznas yang memberitahu kami ( DKUPP) bahwasannya ada zakat yang belum dibagikan, sekitar 1,2 Miliar anggarannya, kita menyambut baik saja karena menurut kami bantuan yang nantinya berupa barang, dan uang modal itu memang dibutuhkan pelaku usaha, untuk pembagiannya tetap sesuai regulasi yang ada terutama harus tepat sasaran.
Rencana pembagian itu ternyata mematik reaksi dari sejumlah pihak, takutnya dibuat alat politik karena memang sekarang musim pilkada, sesuai kesepakatan dengan Baznas maka bantuan itu kami tunda setelah pilkada nanti. saya tegaskan sekali lagi kami nggak ada kepentingan yang berkaitan dengan politik, kami netral," pungkasnya.
Disinyalir Aksi pembatalan dilakukan, beberapa hari setelah Ormas Squad Nusantara cabang Probolinggo Raya mendatangi kantor Baznas di jalan Ahmad Yani, Kota Probolinggo, Jawa Timur Jumat, 11 Oktober 2024 minggu lalu.
Ketua Squad Nusantara Probolinggo Raya, Bambang Hartono, Rabu 16 Oktober 2024 saat ditemui di kantornya jalan Ikan Belanak, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Menyebut, kabar kepastian penundaan penggelontoran bantuan tersebut dari ketua Baznas Kota Probolinggo, Jawa Timur, via pesan WhatsApp (WA) Selasa pagi sekitar pukul 08.25 WIB, kemarin.
“Sehari sebelumnya pak ketua Baznas WA ke saya, kalau permintaan penundaan penyaluran bantuan Baznas, masih dibicarakan dengan Kesra. Untuk dikoordinasikan dengan DKUMP,” jelas Bambang.
Keesokan harinya lanjut Bambang, ketua Baznas kirim pesan singkat lagi (WA). Yang memberitahukan, kalau hasil pertemuan koordinasi dengan DKUMP (Dinas Koperasi Usaha Menengah dan Perdagangan Perindustrian), penyaluran bantuan ditunda.
Sampai selesai Pilkada serentak atau Pilwali. “Pesan singkatnya berbunyi, hasil rapat koordinasi dengan DKUMP, pendistribusian bantuan Baznas, ditunda sampai selesai Pilkada,” lanjutnya.
Bambang mengapresiasi keputusan Baznas tersebut. Menurutnya, Baznas telah memperhatikan permintaan dan harapan Ormas Squad, agar tidak menyalurkan bantuan menjelang pilkada serentak. Karena berpotensi mengganggu kondusifitas pilwali yang selama ini dibangun bersama.
Dengan demikian, Bambang yakin pilwali yang akan digelar 27 November nanti (2024) akan berjalan aman dan damai.
“Kami mengapresiasi keputusan atau langkah yang diambil Baznas. Baznas lebih mengutamakan kondusifitas,” tambahnya.
Terhadap calon penerima bantuan, Bambang berharap untuk menghormati dan menghargai keputusan yang diambil Baznas. Pria yang setiap harinya berpakaian serba hitam ini meminta masyarakat untuk bersabar.
“Bantuan dari Baznas pasti disalurkan, hanya jadwalnya berubah. Kami menghimbau masyarakat untuk tenang,” tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait