JAKARTA, iNewsProbolinggo.id - Viral di media sosial aksi perundungan alias bullying terhadap seorang siswa SMK 1 Gorontalo oleh teman-temannya. Dalam video tersebut, siswa yang menjadi korban ditendang dan disiram air hingga muntah darah tak sadarkan diri.
Aksi bullying ini diungkap akun facebook pribadi ibu korban, yakni Yun Lamatenggo.unla. Dalam unggahannya, kondisi sang anak yang sudah tak berdaya. Meski sudah mendapatkan bantuan pengobatan, korban masih belum sadarkan diri dan terlihat mulut yang mengeluarkan busa.
"Mohon maaf saya terpaksa speak up kejadian kondisi anak saya saat ditemukan sudah tidak sadar di belakang sekolah. Luar biasa kejamnya dunia pendidikan sekarang," ujarnya.
Ungguhan ibu korban dibagikan ulang oleh akun @bacottetangga__. Dalam video yang diunggah selama 2:31 detik, tampak korban mendapat penganiayaan hingga kondisi sudah tak berdaya.
"Kasus pembullyan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Gorontalo diangkat ke sosial media (fb) oleh orang tua korban, Yun Lamatenggo," tulisnya.
Menurut informasi, para pelaku perundungan di MKN 1 Gorontalo tersebut sudah diamankan pihak kepolisian.
Namun, Wakil Kepala Sekolah SMK 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu membantah adanya aksi bullying di sekolahnya. Padahal, sejumlah video saat korban dicekoki miras hingga tak sadarkan diri dan ditendang hingga muntah darah viral di media sosial.
Tidak hanya itu, 4 orang siswa terduga pelaku bullying bahkan saat ini telah ditangkap oleh Polsek Kota Utara, Gorontalo.Namun demikian, pihak sekolah tetap bersikeras menyangkal dan bahkan terkesan menyalahkan korban.
Menurut Zulkarnain, korban telah membawa miras ke sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Miras tersebut lantas dikonsumsi hingga korban mabuk.
Sementara video saat ada siswa yang menendang korban, menurutnya adalah upaya untuk membangunkan korban yang sedang mabuk. "Tidak ada penganiayaan, itu hanya usaha teman-temannya membangunkan korban yang mabuk," jelasnya
Sikap Wakil Kepala Sekolah SMK 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu, dibantah kedua orangtua korban.
"Selama ini saya diam, saya ikuti semua keputusan dari sekolah, tapi ternyata ini ada pembullyan di sekolah, Woooww luar biasa, saya tidak terima," tulis Yun Lamatenggo.unla. dalam postingan Facebook miliknya, Rabu (11/9/2024) sekitar pukul 19.00 WITA.
Ayah korban mengatakan anaknya mengalami pemalakan, dicekoki miras, penganiayaan di lingkungan sekolah.
"Menurut pengakuan anak saya pemalakan itu ada, pemaksaan minum miras ada, terus ditambah dengan video jelas terkait perundungan itu, menyiram air dengan sengaja, menendang dengan sengaja," jelasnya
"Melihat ini, itu artinya ada perundungan di sekolah itu, yang saya sesalkan adalah itu di jam sekolah dan berdekatan dengan ruang kelas, kok tidak ada tindakan dari sekolah" tukasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait