PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Warga Desa Warujinggo, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo ini merasa resah, karena jalan nasional penghubung antara Probolinggo dan Lumajang ini, kerap dijadikan sirkuit balap liar, oleh para remaja.
Kades Warujinggo, Edi Suwarwi mengatakan, hampir setiap sabtu malam, atau saat liburan, warga desanya diresahkan dengan aksi balap liar para remaja yang berasal dari berbagai daerah, baik dari Kota Probolinggo, dan kabupaten Probolinggo.
"Karena dengan adanya aksi balap liar ini, kami warga setempat pun juga merasa takut untuk keluar rumah, selain jumlah mereka yang banyak, sering juga mereka bertindak arogan disini," terangnya.
Oleh sebab itu ia mewakili warga desanya, meminta agar pihak kepolisian bertindak tegas, dalam memberantas aksi balap liar yang sangat meresahkan tersebut.
"Padahal sering sekali menelan korban, bahkan ada yang sampai jatuh dan meninggal dunia, namun mereka tidak pernah ada kapoknya, kami sudah berupaya melaporkan ke Polsek Leces, namun tetap saja meakipun sudah berulang kali di grebeg, mereka tetap kembali lagi melakukan aksinya," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ahmad Jamil, Warga setempat. Ia mengaku risih dengan aksi arogan remaja yang melakukan balap liar tersebut.
"Karena kalau sudah mau start gitu, seluruh jalanan dua arah, mereka berhentikan, ya belum lagi suara knalpot brong ngereka yang sangat berisik, dan mereka biaasanya beraksi pada malam hari hingga menjelang subuh," ucapnya.
Oleh sebab itu, warga setempat sepakat meminta untuk diberi polisi tidur di setiap jarak 40 meter di jalan nasional tersebut.
"Kan kalau drag, itu jaraknya 100 meter, jadi setiap 40 meter, baiknya dikasih polisi tidur saja, supaya mereka tidak balapan disini lagi, sikap arogannya ituloh yang bikin kita risih, takut, segala macam dah," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait