Kekejaman Israel Melampaui Batas, Tentara Zionis Perkosa dan Bunuh para Wanita di RS Al-Shifa Gaza

Syarifudin
Salah satu wanita Gaza yang selamat dari pembunuhan yang dilakukan tentara Israel saat menyerang RS Al-Syifa. Foto: Istimewa

Direktur Eksekutif Perempuan PBB Sima Bahous menyoroti tantangan yang dihadapi para perempuan di Jalur Gaza yang terkepung. 

“Perempuan di Gaza melahirkan tanpa air. Mereka tidak punya makanan, tidak ada tenda, tidak ada toilet. Mereka menjalani hal yang tak terbayangkan,” ujar Bahous di X pada Minggu (24/3/2024). 

“Yang dibutuhkan perempuan di Gaza saat ini adalah gencatan senjata dan bantuan,” papar dia. 

Bahous merujuk pada artikel oleh UN Women yang dia bagikan di postingannya. Artikel tersebut mengutip Rana Khalil, koordinator proyek Masyarakat Perempuan Pekerja Palestina untuk Pembangunan (PWWSD), yang berbasis di Tepi Barat yang mengatakan, “Perempuan di Gaza adalah pahlawan super.” 

“Dia menggambarkan percakapan telepon baru-baru ini dengan bibinya di Gaza, yang mengatakan air mengalir kadang-kadang tersedia selama dua jam sehari, dan di waktu lain hanya dua jam per minggu,” ungkap laporan itu. 

Menurut laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB, produksi air di Gaza pada Februari telah turun menjadi hanya 5,7% dari tingkat sebelum tanggal 7 Oktober. 

“Karena tidak ada air, mereka tidak bisa mandi. Mereka tidak bisa mencuci rambut mereka. Jadi sekarang banyak sekali kutunya. Mereka mencukur rambutnya,” papar Khalil.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network