Suyanti juga meminta anaknya melapor ke kiai pengasuh pesantren bila terjadi apa-apa.
Ia bahkan berjanji akan membelikan sepeda motor untuk Bintang.
"Semangat belajar, karena setahun lagi motor akan menunggu," ujarnya.
Namun sebelum janji itu terlaksana, si bungsu ternyata lebih dulu tewas di tangan senior-seniornya. Suyanti pun tak kuasa menahan tangis melihat jenazah anaknya.
Sebelumnya, heboh seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tewas dengan tubuh penuh luka.
Awalnya pengantar jenazah menyebut Bintang meninggal setelah jatuh terpeleset di kamar mandi. Namun keluarga curiga setelah melihat darah yang mengalir dari keranda jenazah. Saat kain kafan dibuka, terlihat luka dan memar di seluruh tubuh korban.
Polres Kediri Kota menetapkan empat tersangka dalam kematian Bintang. Mereka adalah MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) dari Kota Surabaya.
Keempatnya merupakan teman sesama santri yang juga kakak kelas korban dalam menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait