PROBOLINGGO,iNewsProbolinggo.id - Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menanggapi santai, perihal terkait polemik pembangunan tugu 5 ikon dunia, yang ramai dibicarakan di medsos.
Bahkan, permasalahan pembangunan tugu itu menjadi pembicaraan hangat oleh netizen di media sosial. Ada yang Pro dan kontra, seperti pemilik akun tiktok Eko Arahman yang membagikan video saat dirinya turun kesalah satu lokasi pembuatan ikon dunia yaitu menara Eifel Paris.
"Apa iya ini 400 juta? seperti dikabarkan beberapa media, kayaknya ini bukan terbuat dari besi tapi seng," terang eko dalam video sambil menunjukan tugu menara eifel.
Video itu mendapatkan respon dari beberapa netizen @Chayra Hayva alfarizqia: yang penting Probolinggo tambah bagus dan pastinya lebih baikkkk," tulisnya.
Ada juga @Ug.Fafa.id: sebenarnya lebih bermanfaat pakek lambang mangga dan anggur khas probolinggo," tulisnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Habib Hadi Zaenal Abidin mengatakan, tidak ada masalah dengan hal tersebut. Dirinya siap menanti siapapun yang ingin menemuinya secara langsung, untuk membahas tentang lima tugu yang dinilai menghilangkan jati diri kota Probolinggo.
"Saya tunggu yang mau mendemo saya, silahkan saya tunggu dan wajib menyertakan bukti yang kuat, jika pembangunan saya ini merusak jati diri Kota Probolinggo, kan memang, untuk bangunan tugu yang tidak boleh dirusak itu, yang ada di tengah lapangan Alun Alun saja, makanya hanya itu yang tidak dirubah, Mana buktinya yang saya rusak.
Silahkan tunjukan dahulu buktinya, ikon kota mana yang saya hilangkan, memangnya sebelum bangunan simpang tiga depan Sumber Hidup itu seperti apa, apa itu sebagai ikon atau identitas kota, tentu bukan ya,” terangnya, pada Selasa (9/1/2024).
Sebelumnya penggiat anti korupsi, Agus menegaskan bahwasannya beberapa LSM yang tergabung di Aliansi LSM, sudah melakukan pengumpulan data serta investivigasi langsung ke lokasi.
"Kita sudah mengumpulkan bukti beserta dokumen, terkait anggaran yang diduga tidak sesuai dimana setiap tugu menghabiskan 400 juta per/tugu berarti 2 miliar untuk 5 tugu dan hingga saat ini kita juga mencari bukti-bukti lainya, untuk kita laporkan ke kejaksaan tinggi Provinsi Jatim," jelasnya.
Agus juga menyayangkan, adanya tugu yang lama dibongkar dan diganti dengan tugu yang baru.
"Sebetulnya tidak ada masalah dengan pembangunan tugu ikon dunia, karena menambah ilmu pengetahuan tapi yang kita sayangkan kenapa tidak ada ikon yang mengangkat jati diri kota probolinggo serta membongkar tugu yang sudah ada.
Lebih parahnya, biaya cukup fantastis terkesan hanya buang- buang anggaran saja ," pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait