Meskipun demikian, Andika tidak mengetahui penyebab sebenarnya mengapa korban menjadi target pemukulan. Sebelumnya, mereka semua sedang bercanda bersama selama jam istirahat.
Kepala Sekolah SMP 1 Gerih, Agus Nur Setyadi, membantah adanya tindak penganiayaan di sekolah tersebut.
Agus berargumentasi bahwa saat itu hanya merupakan guyonan biasa, dan korban secara tidak sengaja terkena pukulan di bagian dadanya.
Menurut Agus, korban dan beberapa temannya yang diduga terlibat dalam insiden ini sebelumnya adalah teman baik dan tidak pernah memiliki konflik.
"Jadi bukan penganiayaan. Semua itu bermula dari guyonan saat menunggu giliran salat berjemaah," tegasnya.
Agus juga menginformasikan bahwa korban memiliki riwayat sakit sesak napas, informasi yang diperoleh dari kakek korban. Riwayat sakit ini diduga menjadi pemicu kejadian tersebut.
"Kemarin juga langsung dibawa ke UGD puskesmas," tambahnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait