SITUBONDO, iNewsProbolinggo.id - Ribuan Anggota Wasilah Agama (WA) mengikuti deklarasi hamba Allah, Bai'at Rosulullah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di Pondok Pesantren Aeng Cellep, Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, Minggu (5/11/2023).
Kegiatan deklarasi dimulai dengan melaksanakan sholat berjamaah sunnah dan sholat wajib magrib hingga isya. Dilanjut dengan Deklarasi Wasilah Agama yang dipimpin langsung oleh Penanggung Jawab Wasilah Agama segaligus Pengasuh Pondok Pesantren Aeng Cellep, DR.KH.R Muhammad Abu Naim Muiz didampingi seluruh Pengurus Wasilah Agama.
Wasilah Agama (WA) merupakan bentuk awal sebagai wadah antar sesama penikmat agama untuk bisa tegus sapa dibidang agama dengan cara ; mengingatkan waktu sholat wajib dan sholat sunnah, melaksanakan kegiatan bersama dalam keagamaan, saling tukar informasi tentang masalah yang terjadi dilingkungan masing - masing.
Serta optimalisasi rukun islam terkait zakat serta pembelajaran berkaitan kewajiban zakat dan penyalurannya, kebersamaan dalam menanggulangi berbagai masalah masyarakat, sosial, peningkatan pendidikan, dan tanggap bencana serta menjaga ukhuwah islamiyah antar agama melalui wadah wasilah Agama.
Hal tersebut merupakan pondasi yang akan dibangun sebagai tanggung jawab bersama agar tidak ada kesia - siaan dalam merangkai jejak sejarah hidup manusia dengan tujuan ibadah untuk mengabdi terhadap sang holiq menjadi puncak keberhasilan.
Ketua Harian Wasilah Agama, KH.Abdul Qodir, LC mengatakan terbentuknya WA tersebut berawal dari sebuah keprihatinan pasalnya keimanan manusia sudah luntur, sehingga ia diperintahkan untuk bergerak dalam ubudiyah dalam agama sehingga terbentuklah Wasilah Agama (WA).
"Tujuannya, yakni ingin memupuk keimanan murni kepada Allah SWT dengan terciptanya ubudiyah kepada Allah yang beliau ajarkan yaitu sholat lima waktu agar manusia bisa tercegah terhadap kekejian dan kemungkaran sesuai dengan janji Allah", ungkapnya.
Tak hanya itu, Wasilah agama tersebut juga mengajak untuk ibadah qiyamul lail bertujuan untuk menumbuhkan rasa keyakinan dalam hati, keimanan, ketenangan dan ketentraman dalam hati melalui ibdah qiyamullail.
"Dengan qiyamullail, Allah menjanjikan kemuliaan yang sangat terpuji, dan sangat tinggi", jelas KH. Abdul Qodir.
Yang ketiga, lanjut Kiai Abdul Qodir, yakni sholat dhuha bertujuan untuk ekonomi masyarakat akan terangkat melalui perantara sholat dhuha, Allah akan mengangkat perekonomiannya.
Ia menambahkan Wasilah Agama (WA) tidak hanya bergerak dibidang ubudiyah agama saja namun juga bergerak dibidang zakat yang tidak hanya fokus kepada zakat profesi saja tapi juga bisa dalam segi keilmuan.
"Jadi saudara - saudara kaum muslimin dan muslimat, dalam berbagai macam elemen silahkan bergabung dengan wasilah agama, persyaratannya sangat mudah yakni hanya menyetorkan nomer telfon nanti akan kita masukkan kedalam grup wa agar bisa berinteraksi langsung apa permasalahan yang mereka hadapi dan yang dibutuhkan", pungkasnya.
Senada, Penanggung Jawab Wasilah Agama, DR.KH.R Muhammad Abu Naim Muiz mengatakan Wasilah agama tersebut bermula dari sebuah kegelisahan salah satunya terjadinya benturan - benturan sosial dan benturan kebutuhan masyarakat serta butuhnya juga komunikasi masyarakat.
"Pasalnya saat orang berbicara kebaikan sosial selalu dikaitkan dengan kepentingan, tidak ada keikhlasan dan kerelaan antar sesama manusia", ucapnya.
Saat ini kiai selalu dianggap sebagai superhero yang bisa menjawab segala tantangan zaman mulai dari keluarga ekonomi, pekerjaan dan juga caruk maruknya persoalan lingkungan, pendidikan masyarakat.
"Lalu saya kemudian mengambil suatu sikap dan mencoba membuka ruang untk bisa berkomunikasi tidak hanya pada hari tertentu karena saya sendiri tidak mungkin bisa setiap hari selalu hadir ditengah - tengah mereka maka saya gunakan komunikasi itu memalui perangkat sosial yakni WA", ucap Kiai Naim Muiz.
Bahasa Wasilah itu adalah perantara, sedangkan Agama memiliki arti dan cakupan yang kebih luas serta mudah diterima pasalnya masyarakat spritualismenya yang antitesanya tidak terlalu agamis.
"Jadi saya memakai sarana ini karena WA tersebut bisa menjadi bomerang bagi anak - anak kita dimana di WA itu tidak hanya menghadirkan kebaikan justru banyak menimbulkan fitnah dan juga kekisruhan", tandas Pencetus Wasilah Agama tersebut.
Deklarasi Wasilah agama tersebut dihadiri seluruh anggota yang ada di 4 daerah yakni Kabupaten Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi dan selanjutnya akan dikembangkan di Seluruh Wilayah Jawa Timur.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait