Tipu Muslihat Ken Arok, Tunggul Ametung Penguasa Tumapel Tewas Dibunuh Anak Buahnya saat Mabuk

Avirista Midada
Tipu muslihat Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung penguasa Tumapel. Foto: Ist

KISAH tragis penguasa Tumapel, Tunggul Ametung, diceritakan sebagai berikut. Penguasa Tumapel ini tewas ditikam oleh anak buahnya saat tengah mabuk di tempat tidurnya.

Di dekat jasad penguasa Tumapel, Kebo Ijo tertangkap membawa keris yang terkena darah. Ken Arok dan beberapa orang lain segera masuk ke dalam bilik agung, tempat sang akuwu beristirahat dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Tipu muslihat Ken Arok dalam melibatkan Kebo Ijo berhasil. Kebo Ijo yang menjadi korban kelihaian Ken Arok langsung ditangkap oleh pasukan pengamanan akuwu Tumapel. 

Bahkan, Ken Arok juga memerintahkan penangkapan seluruh tamtama Mpu Gandring yang ikut membantu Kebo Ijo memasuki bilik Tunggul Ametung. Saat itu juga, pasukan menangkap Kebo Ijo dan yang lainnya melucuti semua tamtama.

Kebo Ijo diikat dan dibawa ke depan rakyat Tumapel yang berkumpul di gedung Pakuwuan. Tubuh Kebo Ijo gemetar, sebagaimana yang dicatat dalam buku "Hitam Putih Ken Arok: Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan" karya Muhammad Syamsuddin.

Di depan kerumunan rakyat, Arok memberikan penjelasan bahwa gerakan Mpu Gandring yang dilanjutkan oleh Kebo Ijo telah berhasil menjatuhkan akuwu yang tengah mabuk oleh minuman keras (miras). Menurut Ken Arok, Kebo Ijo adalah seorang satria, tetapi hanya mampu membunuh seseorang yang sedang mabuk.

Hal ini menghina martabat Kebo Ijo. Strategi cerdas Ken Arok membuat Kebo Ijo tidak berdaya. Setelah itu, Ken Arok memerintahkan Dalung untuk merawat jasad Tunggul Ametung. Dengan bantuan beberapa orang, Dalung membersihkan mayat Tunggul Ametung dan memercikkan wewangian.

Kemudian, jasad Tunggul Ametung dikeluarkan dari biliknya. Kebo Ijo bersama pasukan tamtamanya menjadi terdakwa atas pembunuhan akuwu Tumapel.

Di depan rakyat dan seluruh prajurit, Arok langsung menanyai tamtama yang terikat tentang siapa pemimpin sejati mereka yang berani melakukan kudeta terhadap Tunggul Ametung. 

Para tamtama itu menjawab bahwa pemimpin mereka adalah Mpu Gandring dan Kebo Ijo. Tentu saja Ken Arok dan Ken Dedes sudah tahu jawaban ini. 

Arok mengungkapkan ini kepada masyarakat untuk membangun opini bahwa Kebo Ijo adalah pembunuh akuwu Tumapel yang bersekongkol dengan Mpu Gandring.

Di hadapan rakyat dan pejabat Tumapel, tamtama juga mengungkapkan bahwa tujuan Mpu Gandring dan Kebo Ijo dalam kudeta terhadap Tunggul Ametung adalah merebut kursi akuwu Tumapel.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network