Viral Video Aksi Demo Warga, di Areal Proyek Gunung Pandek Tamansari Probolinggo

Ide Nasution
Warga yang sedang demo di areal Proyek Gunung Pandek ( Foto : InewsProbolinggo.id /Istimewa)

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Video di sebuah akun Tiktok tengah viral, karena menampilkan gambar sekelompok masyarakat yang memenuhi areal Gunung Pandek di Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Terdengar sangat jelas seorang ibu-ibu yang berteriak di dalam video berdurasi 41 detik itu, dengan mengatakan " Demo warga gaes, gunung pandek, epabanjireh Taman Sari," ujarnya dalam video.

Video yang ditonton ribuan warganet itu bukan saja ramai di Tiktok, namun juga tersebar di beberapa group WhatsApp.

Informasi dihimpun, adanya aksi tersebut karena warga khawatir, areal Gunung Pandek yang terdapat makam keramat itu, nantinya menyebabkan banjir apabila terus di keruk tanahnya. Apalagi pohon sekitar di tebangi, dan diketahui struktur tanah setempat lebih tinggi, dari pemukiman warga sekitar.

Dikonfirmasi itu, Kepala Desa (Kades)Tamansari Kecamatan Dringu, Soetadji menegaskan, apa yang diinformasikan dalam video hanya salah paham. Warga mengira, tanah di bukit setempat diambil atau dikeruk, padahal tidak seperti itu.

"Lahan itu bukan dikeruk, melainkan diratakan untuk persiapan, yang nantinya bakal dibuat Kebun Markisa, Jeruk ,Pepaya dan buah lainnya oleh pihak pengelola yaitu PT Lahan Bentar Makmur (LBM) yang bergerak di bidang agrobisnis," terang kades Soetadji saat dikonfirmasi melalui seluler, Selasa (22/08/2023).

Soetadji juga memaklumi, apa yang dilakukan masyarakat, karena mereka peduli dengan lingkungan. Apalagi di areal bukit setempat, terdapat makam keramat.

"Sama halnya yang dilakukan saya dan warga beberapa bulan lalu, yang melarang pengerukan di sekitar makam keramat. Kebetulan saya waktu demo itu, ada di luar kota. Namun saya sempat komunikasi dengan tokoh pemuda dan RT di mana masyarakat yang melakukan demo adalah warga RT 3/RW 9, Desa Tamansari,"paparnya 

Terkait Tanaman Petai dan lainnya yang ditebang, sebut Soetadji, merupakan tanaman yang tidak berizin.

"Itu lahan kan dikelola PT LBM, masyarakat diwajibkan izin terlebih dahulu, jadi saya tegaskan demo yang viral di video itu hanya salah paham saja bukan dikeruk tapi diratakan," tandasnya.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network