GRESIK, iNewsProbolinggo.id - Viral di media sosial seorang emak-emak ngamuk kepada polisi karena anaknya tak lulus setelah 13 kali tes ujian tes Surat Izin Mengemudi atau SIM C. Ia bahkan mengadu kepada Kapolri sambil menyindir adanya dugaan praktik pungli.
Video berdurasi 40 detik itu viral di media sosial dan WhatsApp grup. Aksi emak-emak ini terjadi di Kabupeten Gresik, Jawa Timur.
Dalam video, emak-emak bernama Marita ini mengku sempat bertengkar hebat dengan pihak Satlantas Gresik, lantaran anaknya 13 kali tak pernah lulus tes SIM. Ia bahkan sampai mengadu ke Kapolri, Jenderal Listyo Sigit.
Menurutnya, Kapolri sebelumnya telah memerintahkan jajarannya untuk mempermudah proses ujian praktik SIM.
"Saya mau kasih pemberitahuan ke pak Kapolri. Tadi pagi saya sempat ngamuk-ngamuk adu mulut di Satlantas Gresik Jawa Timur, tempat domisili saya. Saya itu mau mengawal anak saya tes SIM, tapi kok kenapa sampai 13 kali gak lulus-lulus? Saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus gara-gara ikut tes SIM 13 kali," ucap emak-emak dengan nada emosi.
Kesal, emak-emak ini mendesak ingin bertemu dengan Kasatlantas, namun tidak ada di tempat.
"Kalau gitu, berarti pak Kasatlantasnya sering bolos dong, sering tidak ada di tempat berarti kan tidak profesional," tuturnya sambil adukan kelakuan Kasatlantas.
Setelah aksi ngamuk-ngamuk ini, akhirnya SIM anaknya bisa diterbitkan. "Jangan nunggu masyarakat ngamuk dulu baru diterbitkan," tegasnya.
Emak-emak itu kemudian menyinggung soal praktik calo dan pungli yang diduga masih ada di kalangan Satlantas.
"Masih banyak praktik pungli di situ. Kalau bapak nanya mana buktinya, percuma saya buktikan. Orang saya pernah buktikan di Pelni ada korupsi saja itu didustakan kok, saya masuk penjara ngapain saya buktiin. Itu sudah jadi rahasia umum," ucapnya.
Merespons aksi viral ini, Dirlantas Polda Jawa Timur Kombespol Taslim Chairuddin mengatakan, petugas yang memberi tes ujian SIM dinilai kurang sensitif hingga sampai 13 kali tidak lulus.
"Jika dinilai belum bisa seharusnya diberi bimbingan dan konseling bagaimana caranya agar lulus ujian praktik SIM,” kata Kombespol Taslim, Rabu (2/8/2023).
Meski begitu, dia meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat saat membuat SIM. Polda Jatim juga akan membentuk tim untuk mendalami kejadian tersebut.
“Kami meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini,” katanya.
Pihak kepolisian juga membantah adanya pungli bagi kepolisian. Untuk kasus ini, Paminal dan Propam Polda Jawa Timur mengaku masih melakukan pendalaman.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait