PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Buntut penahanan yang dilakukan Polres Probolinggo, terhadap S (49), warga Desa Binor, Kecamatan Paiton yang sebelumnya ditetapkan tersangka atas kasus dugaan pembakaran mobil milik Syaiful Bahri, Ketua LSM Siliwangi menuai polemik.
Keluarga S mengaku kecewa, atas keputusan tersebut. Mereka akhirnya buka suara, terkait permasalahan yang sebenarnya terjadi. Dan disampaikan, kalau S dan Syaiful Bahri memang merupakan rekan kerja.
"Ayah saya dijadikan tersangka, dalam perkara pembakaran mobil milik Syaiful Bahri, Ketua LSM Siliwangi,"ungkap Nelsa, putri S, Kamis (1/06/2023).
Nelsa mengatakan, kalau ayahnya sudah lama menaruh dendam, untuk memberi pelajaran kepada Syaiful Bahri selaku ketua LSM Siliwangi. Niatan itu muncul, karena ayahnya merasa sakit hati setelah dikhianati.
Menurut Nelsa, masalah bermula saat Syaiful mendatangi ayahnya, dengan maksud menawarkan data terkait dugaan tindak pidana korupsi di salah satu desa di Kabupaten Probolinggo. Dan masalah itu, bakal diproses hukum melalui kejaksaan negeri setempat, lantaran ditengarai adanya kerugian negara.
"Permasalahan kemudian muncul, karena saudara Saiful diduga tidak komit, setelah menerima sejumlah nominal dari ayah (S),"papar Nelsa.
Tak hanya itu, lanjut Nelsa, Saiful juga mulai susah dihubungi setelahnya, hingga pada akhirnya ayahnya mendapatkan informasi, kalau Saiful telah bertemu dengan salah seorang oknum di desa dimaksud.
"Kami sekelurga akan memberikan surat kuasa, kepada seorang pengacara di Surabaya, untuk membantu permasalahan ini. Itu agar publik tahu, masalah yang terjadi sebenarnya,"jelasnya.
Nelsa menambahkan, penunjukkan kuasa hukum tersebut, semata-mata guna membuka tabir yang selama ini masih menjadi misteri. Dengan harapan, nantinya bisa terbuka secara gamblang dan diketahui semua orang.
Sementara saat dikonfirmasi melalui nomor WhatsApp telepon selulernya, Saiful Bahri mengaku, ia tidak mau menanggapi isu diluaran.
"Seingat saya, kegiatan organisasi saya yang cukup menjadi perhatian publik, yakni terkait protes sawdust," ucapnya,
"Sepenuhnya, untuk proses hukum saya percayakan ke pihak penyidik,"tegasnya.
Ia berharap, pihak kepolisian terus mengembangkan kasus pembakaran mobil miliknya tersebut
ke permasalahan yang sebenarnya dan sampai akar-akarnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait