Hobi Makan Daging Olahan Berisiko Tingkatkan Kanker Usus, Benarkah ??

Sulistiyowati
Sumber foto okezone

PROBOLINGGO, iNewsprobolinggo.id - Jenis makanan daging olahan sudah banyak dijual di Indonesia. Penikmatnya pun juga banyak terutama di kalangan pelajar bahkan anak-anak. 

Berbagai produk daging olahan tersebut seperti sosis, daging patty hamburger, smoked beef, hingga bacon. Makanan ini memang terbukti lezat dan nikmat, apalagi jika dipanggang.

Jika Anda termasuk yang sering mengonsumsi daging olahan atau processed meat seperti ini, berhati-hatilah karena makan daging olahan secara berlebihan berhubungan dengan risiko terkena kanker usus.

 Mengingat produk makanan seperti daging olahan, umumnya dibuat dengan cara diawetkan lewat cara diasapi, diawetkan, diasinkan, atau ditambahkan pengawet kimia.

Daging olahan sering digoreng dan dipanggang dengan suhu tinggi. Proses pemasakan tersebut diduga menghasilkan bahan kimia karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina aromatik heterosiklik, yang mendorong terjadinya risiko terkena kanker usus.

Penelitian yang dilakukan World Cancer Research Fund (WCRF) dari 20 hingga 26 Februari lalu mencoba mensurvei sekitar 2000 orang dan menunjukkan mayoritas orang mengonsumsi 50 gram daging olahan dalam sehari.

Kebiasaan makan dengan ukuran jumlah tersebut dimakan secara teratur maka membuat orang tersebut lebih berisiko terkena kanker usus hingga 16 persen dibandingkan orang yang tidak makan daging olahan, dilansir dari Daily Star.

Analisis penelitian global oleh WCRF di atas menyebutkan bahwa, mengonsumsi daging olahan bisa memengaruhi terjadinya kanker usus pada wanita sebesar 10 persen dan pada pria sebesar 14,5 persen.

Padahal, seperti diungkap Dr.Helen Croker, Kepala interpretasi penelitian di World Cancer Research Fund, 54 persen kasus kanker usus sebetulnya bisa dicegah.

“Pekerjaan yang kami lakukan fokus pada pencegahan, itulah kenapa kami melakukan penelitian ini. Supaya banyak orang yang mengetahui hubungan antara daging olahan dan kanker usus, dan bisa membantu banyak orang untuk mengurangi risiko ini,” ungkap Dr. Helen.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network