PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Tim Sar mengungkap adanya kendala, saat pencarian santri yang tenggelam di DAM Sungai Rondoningo. Diantaranya hujan yang datang tiba-tiba, debit air yang naik, serta arus sungai yang sangat deras.
Hal itu diungkap Koordinator Tim Sar pencarian korban, Rudi Prahara, pada Minggu (5/3/2023) siang. Rudi mengungkapkan, pada hari ke tiga pencarian pihaknya sudah bersiap, untuk melakukan pencarian korban.
Sekitar 50 personil gabungan, ditambah puluhan warga membantu proses pencarian tersebut. Hanya saja, sebelum melakukan apel penyelamatan, pihaknya mendapat informasi bahwa korban sudah ditemukan.
"Tadi pagi di posko ada laporan penemuan jenazah, setelah kami mengecek ternyata benar itu adalah korban, maka kami tidak melakukan pencarian," katanya.
Rudi menuturkan, proses pencarian yang telah dilakukan sebelumnya, tidak ada kendala. Hanya saja, saat pencarian yang dilakukan pada Sabtu (4/3/2023) sore, pencarian dihentikan karena turun hujan.
Selain itu, debit air yang terus naik dan arus air yang cukup deras membuat para personil harus lebih hati-hati, saat melakukan pencarian.
"Untuk hari ini, pantauan debit air tidak terlalu naik, dan arus juga tidak terlalu deras seperti pencarian sebelumnya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Korban tenggelam di Dam sungai Rondoningo, Kecamatan Gading, dan ditemukan meninggal dunia. Korban ditemukan mengapung dan terhanyut di aliran sungai Dusun Kasengan, Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan, Minggu (5/4/2023).
Korban adalah Imran (18), warga Desa Krobungan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Ia dinyatakan hilang saat mandi di Dam sungai Rondoningo bersama 17 orang temannya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait