PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, selama kurun waktu 2022 mencapai 295 kasus, 13 orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P), pada Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan, kalau penyakit DBD memang menjadi penyakit musiman yang kerap dijumpai saat musim hujan.
Hal itu disebabkan, karena banyaknya genangan air akibat hujan yang tidak ditangani dengan baik. Sehingga genangan air tersebut menjadi sarang nyamuk untuk terus berkembang biak.
"Jati tidak heran jika kasus DBD alami kenaikan saat musim penghujan. Makanya saat musim hujan kami sudah mewaspadai peningkatan temuan kasus," terangnya, Kamis (26/1/2023).
Dari data 295 kasus tersebut, paling banyak diketemukan di wilayah Kecamatan Dringu, Pajarakan, dan Paiton. Karena itulah, wilayah tersebut rutin dilakukan pemantauan.
Data tersebut mengalami kenaikan dibanding pada 2021 lalu yang terdapat 193 kasus, 3 diantaranya meninggal dunia. Sementara pada tahun 2020 terdapat 170 kasus, 1 diantaranya meninggal dunia.
"Pada tahun 2022 kami telah melaksanakan melaksanakan fogging di wilayah temuan DBD, Total sekitar 73 kali kami lakukan fogging yang tersebar di sejumlah titik," katanya.
Viro menambahkan, kalau antisipasi penyakit DBD ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinkes saja. Peran serta masyarakat juga sangat diperlukan.
Dengan cara menerapkan 3M, meliputi, menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air. Serta mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait