PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Pemerintah Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo mengadakan pagelaran seni pencak silat tradisional guna melestarikan budaya asli Indonesia, pada Sabtu malam (21/1/2023).
Pagelaran seni pencak silat yang kedua ini berada di kediaman H. Rahman Akbar di Dusun Keloran, Desa Patemon. Berbagai jurus dan atraksi ditampilkan pada acara tersebut, mulai dari anak - anak hingga orang dewasa.
Masyarakat sangat terhibur dengan adanya pagelaran seni pencak silat tradisional tersebut, pasalnya tak hanya seni pencak silat saja yang ditampilkan oleh para pendekar dari perguruan Pencak Silat Patemon Damai (PSPD). Akan tetapi, juga beberapa atraksi dan pertarungan menggunakan senjata tajam berupa celurit dan pisau hingga hiburan macan dan badut.
Warga juga dibuat terpukau oleh penampilan atraksi Kamelia Dika Purnama Sari yang merupakan putri dari Sampurno, Kepala Desa Patemon. Ia menampilkan atraksi dengan membelah kayu, menggunakan pukulan dan tendangannya.
Kamelia Dika Purnama Sari sangat bangga, terhadap Desa Patemon yang telah menggelar acara seni pencak silat tradisional. Pasalnya dengan adanya acara tersebut, bisa menjadi pembelajaran bagi anak - anak dan pemuda di desa setempat.
"Harapan saya dengan anak - anak belajar seni beladiri ini mereka bisa lebih berani apabila dibuly, karena saat ini rawan pembulian di Sekolah sehingga mereka bisa menjaga diri, dan juga harapan saya seni bela diri ini kembali populer tidak hanya di Desa ini", ungkap gadis berparas cantik tersebut.
Sementara Wahid Nurrahman, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Partai Golkar mengatakan, Pencak silat ini merupakan perpaduan bela diri, kesenian dan keindahan.
Pagelaran pencak silat, terang Wahid, merupakan hiburan rakyat yang sudah turun temurun. Sebelum Indonesia ada, pencak silat sudah ada dan merupakan salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan di Pekan Olah Raga Nasional (PON).
"Kami berterima kasih kepada Kepala Desa Patemon yang telah turut serta, untuk melestarikan kesenian pencak silat yang hampir punah di Desa - desa", ungkapnya.
Pihaknya selaku anggota DPRD melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, lanjut Wahid, sudah menganggarkan yang diperuntukkan cabang olah raga pencak silat.
"Namun karena ini merupakan kesenian tradisional, saya kira tidak ada salahnya kalau Kepala Desa menganggarkan anggaran yang ada di Desa", tandas Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo.
Pihaknya berharap, agar kegiatan yang memiliki nilai positif kepada masyarakat agar lebih dikembangkan dan ditingkatkan.
"Untuk Kepala Desa yang lain bisa meniru, apa yang dicontohkan oleh Bapak Kepala Desa Patemon ini", Pungkasnya.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait