Tujuh Pelaku Rudapaksa Remaja di Bawah Umur di Probolinggo Terancam 15 Tahun Penjara

Zainul Rifan
Polres Probolinggo Ungkap Kasus Rudapaksa Anak di Bawah Umur

PROBOLINGGO, iNewsProbolinggo.id - Polres Probolinggo menetapkan 7 orang tersangka, berkaitan kasus rudapaksa terhadap anak di bawah umur asal Kecamatan Kraksaan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ketujuh terduga pencabulan tersebut, terancam hukuman 15 tahun penjara. Diketahui masing-masing berinisial MF, 21; AR, 20; MA, 22; AW 22; MKA, 20, MYS, 18; dan AFR 21. Semuanya merupakan warga Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, kalau para pelaku telah melanggar pasal 76 E, Junto Pasal 82 dan/atau Pasal 76 D, Junto Pasal 81 UU RI Nomor 35 Tahun 2014.

Sebagaimana yang telah diubah dengan UU RI Nomor 17 Tahun 2016,Tentang perubahan kedua UU RI Nomor 22 Tahun 2022,Tentang Perlindungan Anak dibawah umur. 

"Dengan ancaman hukuman selama-lamanya 15 tahun penjara," tegas Arsya, saat ungkap kasus tersebut, Senin (12/12/2022) 

Kapolres mengungkapkan, peristiwa pencabulan bermula saat korban berinisial RAL, 16, warga Kecamatan Kraksaan berkenalan dengan MF melalui media sosial whatsapp. 

Kemudian setelah sekitar satu minggu berkenalan, tepat pada Selasa (6/12/2022) malam, mereka bersepakat untuk melakukan pertemuan di rumah teman korban. Kemudian pelaku MF mengajak korban keluar, dengan alasan kalau di rumah temannya tidak leluasa mengobrol.

"Oleh pelaku MF, korban dibawa ke hutan Malabar, Desa Nogosaren, Kecamatan Gading. Dan disana sudah ada pelaku lain yang merupakan teman MF,"ujar Arsya. 

Korban yang ketakutan sempat meminta pulang, namun MF dan teman-temannya selanjutnya memaksa korban, agar sekali menegak minuman keras jenis arak. Karena korban tak mau, para pelaku kemudian mencekoki korban hingga akhirnya korban teler. 

Setelah teler itulah, korban dibawa ke tempat yang lebih sepi. Lalu secara bergantian, para pelaku menyetubuhi korban yang sudah tak berdaya.

"MF yang bertugas melucuti pakaian korban, MYS memegangi tangan korban, dan MKA meluruskan kaki korban. Setelah itu, disetubuhi secara bergantian," jelas kapolres asal Aceh itu. 

Akibat dari kejadian itu, korban kemudian melapor ke orang tuanya yang kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian, sampai akhirnya para pelaku diamankan.

Editor : Ahmad Hilmiddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network