LUMAJANG, iNews.id - Prestasi membanggakan ditorehkan SMK Negeri Rowokangkung yang berhasil menyabet juara di ajang karnaval tingkat SMA/ MA/ SMK dan umum yang digelar Pemkab Lumajang, guna memperingati Hari Kemerdekaan ke-77, Republik Indonesia, pada 3 Agustus 2022 kemarin.
Dalam karnaval itu, SMK Negeri Rowokangkung menjadi juara 3 , di mana tema yang diusung adalah Putri Dewi Songgo Langit. Disamping itu, SMK Negeri Rowokangkung turut menyabet juara harapan 1, kategori mobil hias terbaik.
Kepala Sekolah SMKN Rowokangkung, Lilik Majidatut Zahro yang turut serta di ajang karnaval dan berperan sebagai Putri Dewi Songgo Langit mengatakan, tema tersebut sengaja diambil karena dalam sejarahnya, Putri Songgo langit merupakan putri raja yang rupawan, namun tetap memiliki budi pekerti terpuji.
“saya memerankan sosok Putri Dewi Songgo Langit karena saya ingin mengajak pelajar dan masyarakat Lumajang, untuk lebih mencintai seni dan budaya, karena hal tersebut merupakan warisan kesenian Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan"terangnya.
Lilik Majidatut Zahro menceritakan, kalau sosok Putri Dewi Songgo langit sempat didesak orang tua nya untuk segera menikah. Guna mencari keputusan terbaik itu,
Putri Dewi Songgo Langit kemudian menggelar Tapa Brata.
"Dari situ Putri akhirnya mendapatkan wangsit, jika kelak calon suaminya bakal datang kepadanya dengan membawa hewan berkepala 2 dan 111 penari cantik yang belum di pertontonkan,"tutur Lilik.
Lanjut Lilik, Putri Dewi Songgo Langit kemudian membuat sayembara, dimana kalau ada yang ingin menjadi suaminya, harus membuat berupa tontonan tarian yang belum pernah ada sebelumnya dan harus ada binatang berkepala dua.
"Karena persyaratannya sangat rumit, sayembara tersebut hanya diikuti oleh 2 peserta yakni Prabu Klono Soewandono dan Singo Barong,"terangnya.
Tambah Lilik, karena Singo Barong tidak mau kalah dengan Prabu Klono Soewandono, akhirnya mereka bertempur dan berhasil dimenangkan oleh Prabu Klono Soewandono. Di mana sementara Singo Barong tewas mengenaskan dan terdapat burung Merak, hingga di kepala Singo Barong.
Lilik menjelaskan, jika Tari Jaranan Reog Ponorogo menggambarkan tradisi yang memiliki narasi terkait dunia kebatinan masyarakat Jawa. Baik tentang manusia dan empat nafsu yang dimilikinya, sedangkan harimau sebagai simbol nafsu manusia yang harus dikendalikan dengan baik.
4 nafsu tersebut yakni amarah, syaitonah, aluwamah dan mutmainah. Tari Reog memiliki makna, bahwa kesatria sejati adalah kesatria yang mampu mengendalikan hawa nafsunya sendiri.
Sementara disamping menceritakan tentang dongeng sejarah dan melestarikan Budaya Indonesia, Pemain Reog Ponorogo dan penari jaranan yang mana, dimainkan langsung oleh siswa-siswi SMKN Rowokangkung.
Sebagai informasi, dalam karnaval itu Lilik Majidatut Zahro didampingi Prabu Klono Soewandono yang diperankan Kurniawan Riza, selaku guru olah raga dan diiringi tari jaranan reog ponorogo dari siswa-siswi SMKN Rowokangkung.
Editor : Ahmad Hilmiddin
Artikel Terkait